Selasa 24 Jun 2025 07:22 WIB

Trump Klaim Gencatan Senjata Iran-Israel, Bagaimana Nasib Gaza?

Israel membunuh 43 warga Gaza sepanjang Senin hingga Selasa.

Anak-anak Palestina berduka atas jenazah ayah mereka yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan, di kamar mayat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu, 18 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Anak-anak Palestina berduka atas jenazah ayah mereka yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan, di kamar mayat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu, 18 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Sementara Presiden AS Donald Trump mengeklaim gencatan senjata Iran-Israel tercapai, militer Zionis tanpa henti terus menggempur tenda-tenda pengungsi serta menembaki pencari bantuan makanan. Setidaknya 43 orang telah syahid di Gaza akibat berbagai serangan Israel sejak Senin pagi.

Aljazirah melaporkan, mereka yang syahid pada hari Senin termasuk setidaknya 20 pencari bantuan yang kehilangan nyawa ketika mati-matian mencoba mengakses makanan untuk keluarga mereka di pusat distribusi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika dan Israel, yang dikutuk oleh PBB karena “mempersenjatai” bantuan. Sejauh ini jumlah syuhada warga Palestina secara keseluruhan dalam perang tersebut melampaui angka 56.000 orang.

Baca Juga

Pembunuhan tersebut adalah yang terbaru dalam gelombang pembantaian harian, yang menargetkan warga Palestina yang kelaparan dan terus melakukan perjalanan berbahaya menuju titik distribusi makanan. Para kritikus mengecam situs-situs tersebut sebagai “rumah jagal manusia” di tengah krisis kelaparan yang semakin parah dan mengancam. 

Serangan Israel terhadap warga Palestina di dekat pusat bantuan telah menewaskan sekitar 450 orang dan melukai sekitar 1.000 orang sejak GHF mulai melakukan distribusi pada 27 Mei. Koresponden Aljazirah, melaporkan dari Kota Gaza, mengatakan Israel terlibat dalam konfliknya dengan Iran sementara Israel juga terus melanjutkan “pembunuhan warga Palestina di Jalur Gaza dengan serangan udara mematikan terhadap tenda atau rumah tempat tinggal”.

“Massa yang kelaparan berkumpul di pusat distribusi makanan di Rafah atau Koridor Netzarim. Sejauh ini, 13 pencari bantuan telah ditembak mati hari ini. Mereka termasuk di antara 30 orang yang dibunuh oleh militer Israel sejak dini hari,” kata koresponden Aljazirah

Sementara itu, kantor berita WAFA melaporkan sedikitnya empat orang syahid dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Jabalia, Gaza utara.

Tiga orang lainnya, semuanya bersaudara, dibunuh oleh pasukan Israel ketika mereka sedang memeriksa rumah mereka yang rusak di daerah al-Salateen di Beit Lahiya, di Gaza utara. Di Gaza tengah, Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat mengumumkan telah menerima jenazah dua warga Palestina dan merawat 35 lainnya yang terluka dalam serangan Israel terhadap kerumunan orang yang berkumpul di sepanjang Jalan Salah al-Din. 

Enam belas orang yang terluka berada dalam kondisi kritis dan dipindahkan ke rumah sakit lain di wilayah pusat, WAFA melaporkan. Artileri Israel juga menembaki lingkungan Shujay’a di timur Kota Gaza. Angka korban terbaru ini menjadikan jumlah orang yang terbunuh di wilayah tersebut sejak dimulainya perang 20 bulan Israel menjadi lebih dari 56.000 orang, dengan sedikitnya 131.559 orang terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement