REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN. -- Di tengah ketegangan perang antara Iran dan Israel yang belum menunjukkan penurunan eskalasi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mencuri perhatian warganet khususnya di X bukan karena pidato-pidatonya menentang agresi rezim Zionis namun lantaran 'kicauan' lamanya saat X masih bernama Twitter dan karakter unggahan dibatasi hanya 140 karakter. Beberapa hari terakhir, X dikejutkan oleh warganet yang 'menyelam' dan menemukan tweet-tweet lama Khamenei mengomentari beragam topik, yang merefleksikan empati dan kedalaman ilmu pengetahuannya.
Khamenei lewat tweet-tweet yang diunggahnya lebih dari satu dekade lalu, mencurahkan pemikiran filosofis, tegas, dan terkadang lembut khususnya ketika mengomentari soal karakter perempuan. Sebagian warganet pun menilai Khamenei sebagai seorang suami yang baik.
"Sebuah kehidupan tanpa #kebahagiaan dan senyum adalah sebuah kehidupan neraka," ujar Khamenei lewat unggahannya pada April 2014.
"Sebuah kehidupan surgawi adalah sebuah kehidupan dengan senyuman," ujarnya di tweet yang lain.
Kebanyakan dari unggahannya, seperti dilaporkan Futurism, Sabtu (21/6/2025), berpusat pada kecintaan Khamenei terhadap buku, refleksi dari minat bangsa Iran yang tinggi terhadap puisi. Seperti yang pernah disebutkan oleh pemikir abad ke-18, Johann Wolfgang von Goethe, Persia adalah satu dari empat pilar dunia sastra.
"Saya tidak terlalu suka sinema dan seni visual, tapi bicara soal puisi dan novel, saya bukanlah audiens kebanyakan," kata Khamenei lewat tweet-nya pada 2015.
View this post on Instagram