Jumat 20 Jun 2025 21:55 WIB

Menanti Persaingan Ketat di Balapan 2025 Sarinah Jakarta E-Prix

Jakarta merupakan seri ke-12 dari 16 seri Formula E musim ini.

Pembalap formula E melaju saat sesi free practice atau latihan bebas pertama Jakarta E-Prix 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Jumat (20/6/2025). Maximilian Gunther dari tim DS Penske menjadi yang tercepat dalam sesi tersebut dengan catatan waktu 1 menit 06,05 detik.
Foto: Republika/Prayogi
Pembalap formula E melaju saat sesi free practice atau latihan bebas pertama Jakarta E-Prix 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Jumat (20/6/2025). Maximilian Gunther dari tim DS Penske menjadi yang tercepat dalam sesi tersebut dengan catatan waktu 1 menit 06,05 detik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ABB FIA Formula E World Championship kembali datang ke Jakarta. Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di Ancol, Jakarta Utara, akan menggelar seri ke-12 Formula E musim ke-11 ini pada Sabtu (21/6/2025).

Bertajuk 2025 Sarinah Jakarta E-Prix, ini adalah ajang balap mobil listrik kelas dunia yang memperkuat peran Jakarta sebagai kota berkelanjutan dan pemain kunci dalam transisi kendaraan listrik global. Sebagai bagian dari ABB FIA Formula E World Championship, balapan ini menampilkan teknologi hijau terbaru dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan dalam dunia motorsport.

Baca Juga

Ajang 2025 Sarinah Jakarta E-Prix juga berfungsi sebagai platform edukasi bagi masyarakat mengenai keberlanjutan, inovasi, dan masa depan mobilitas, serta mendukung target Jakarta menjadi kota global terdepan.

Sebanyak 22 pembalap kelas dunia akan menjajal mobil GEN3 Evo terbaru di JIEC untuk pertama kalinya. Seri ke-12 dari 16 keseluruhan pada musim 2025 ini diprediksi kembali menghadirkan persaingan super ketat dalam kejuaraan mobil single-seater bertenaga listrik ini.

Sirkuit jalanan yang dirancang khusus ini menggabungkan elemen terbaik balapan jalan raya di kawasan Ancol Beach yang indah, taman wisata terbesar di Asia Tenggara yang dikunjungi sekitar 40.000 orang per hari. Bagian lintasan yang miring, bergelombang, bersama dengan kombinasi sektor teknikal dan kecepatan tinggi akan menguji para pembalap secara maksimal.

Sirkuit sepanjang 2,37 km dengan 18 tikungan ini dimulai dengan sektor awal yang sempit setelah lintasan lurus start/finis. Tikungan pertama menawarkan ruang yang cukup luas untuk aksi salip-menyalip, sebelum masuk ke rangkaian tikungan mengalir di tepi Ancol Beach City.

Sektor terakhir akan menjadi bagian teknikal yang sulit, diawali dengan tikungan kanan cepat di Tikungan 12 dan lintasan lurus panjang menuju Tikungan 13 yang padat. Putaran ditutup dengan tikungan kiri yang rumit di Tikungan 18, menuntut akselerasi tajam ke garis finis.

Pembangunan JIEC ini diharapkan meninggalkan warisan positif di kota, menghidupkan kembali kawasan Ancol Beach, serta menjadi bagian dari kebangkitan pariwisata pasca pandemi. Balapan ini juga menandai kembalinya Formula E ke Indonesia setelah terakhir hadir pada musim kesembilan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement