Laporan wartawan Republika, Erik Purnama Putra dari Saint Petersburg, Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PETERSBURG – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden RI Prabowo Subianto resmi mengumumkan kesepakatan kerja sama nuklir, Kamis (19/6/2025). Hal ini disampaikan Putin selepas melakukan pertemuan dengan Prabowo di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia.
"Kami terbuka untuk kerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf," kata Putin selepas menemui Prabowo. Dalam susunan acara kunjungan Prabowo ke Rusia, salah satunya akan diumumkan kerja sama umum riset dan pengembangan teknologi canggih dengan Modena Group.
Pantauan wartawan Republika, Erik Purnama Putra di lokasi, sejumlah menteri mendamping Prabowo di Istana Konstantinovsky. Mereka adalah Menlu Sugiono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mentan Andi Amran Sulaiman, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Kemudian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menkomdigi Meutya Viada Hafid, Seskab Teddy Indra Wijaya, serta Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri. Terlihat pula Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Antara melansir, dalam kunjungan, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui hubungan Indonesia dan Rusia makin erat dan kuat, terutama di tengah gejolak geopolitik global. Presiden Putin, saat membuka pertemuan dengan Presiden Prabowo, menjelaskan bahwa pertemuan dua pemimpin negara di Istana Konstantin bertujuan untuk memperluas bidang-bidang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang militer dan penjelajahan luar angkasa.
"Banyak peluang untuk kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang," kata Presiden Putin kepada Presiden Prabowo. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Putin juga mengungkap harapannya terhadap Indonesia yang belum lama ini menjadi anggota penuh BRICS.
"Harapan saya kepada Indonesia, Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini. Kami sangat senang bertemu Bapak Prabowo di sini. Selamat datang," sambung Presiden Putin. Presiden Prabowo lantas menyampaikan terima kasihnya kepada Rusia yang mendukung Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh BRICS.
"Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat," kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin. Presiden Prabowo kemudian menilai kerja sama Indonesia dan Rusia makin erat, terlebih setelah Presiden Prabowo resmi menjabat.
"Hubungan kita terus meningkat. Pejabat-pejabat senior dari Rusia datang. Saya sudah berjumpa dengan Wakil Perdana Menteri Mantirov pada tahun ini. Saya kira bertemu Wakil PM Manturov ke Jakarta dua kali, di Saint Petersburg satu kali," kata Presiden Prabowo. Presiden Prabowo lantas mengatakan kepada Presiden Putin, "Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali, belum setahun, sudah tiga kali ke Rusia."
Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Putin di Istana Konstantin Novsky, St Petersburg, yang merupakan kota kelahiran Presiden Putin. Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh dua orang kepercayaannya, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan beberapa pejabat pemerintah Rusia. Pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara dua pemimpin negara itu berlangsung terbuka selama kurang lebih 10 menit.