REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perang antara Israel dan Iran telah memasuki hari kelima. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Abdullah bin Zayed al-Nahyan mengingatkan bahaya meluasnya area pertempuran kedua negara tersebut. Pihaknya pun mendesak dilakukannya gencatan senjata selekas-lekasnya.
“Tidak ada solusi selain jalur politik dan diplomatik,” ujarnya, dikutip Arab News, Rabu (18/6/2025).
Syekh Abdullah bin Zayed juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak demi menghentikan eskalasi kekerasan.
“UEA menyerukan kepada PBB dan Dewan Keamanan untuk menjalankan tanggung jawabnya secara penuh dalam mencegah eskalasi lebih lanjut serta mengambil langkah segera dan penting demi mewujudkan gencatan senjata dan memperkuat perdamaian serta keamanan internasional," katanya.
Menurut dia, tindakan gegabah dan perhitungan yang keliru akan berakibat sangat fatal. Kecerobohan dalam merespons Perang Israel-Iran, lanjut Syekh Abdullah, hanya akan memicu cakupan pertempuran melampaui batas wilayah kedua negara tersebut.
"Pendekatan diplomatik sangat dibutuhkan guna mendorong kedua pihak untuk menurunkan ketegangan, mengakhiri permusuhan, dan mencegah situasi berkembang menjadi krisis yang lebih luas dan berbahaya," ujar Syekh Abdullah, dilansir dari Kantor Berita Emirat (WAM).
Menurut dia, tujuan utama diplomasi internasional saat ini adalah menghentikan permusuhan secara segera. Selain itu, solusi diplomatik diharapkan dapat mencegah konflik lepas kendali dan meminimalkan dampaknya terhadap keamanan global.
