Senin 16 Jun 2025 14:09 WIB

Presiden Pezeshkian: Israel Akan Serang Negara Muslim Satu per Satu

Iran menegaskan tak mencari dominasi dan tak berniat membuat senjata nuklir.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN STATE TV (IRIB) / HANDOUT HA

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan, Israel akan bertindak lebih jauh jika tak segera dihentikan. Ia menyatakan bahwa negara Zionis itu akan menyasar negara-negara Muslim satu per satu.

Dalam pidatonya pagi ini, Pezeshkian menuduh Israel secara sistematis menargetkan negara-negara Muslim. “Israel akan menyerang negara-negara Muslim satu per satu.” Ia juga mengecam Amerika Serikat, dengan mengatakan, “Dengan membiarkan serangan Israel, AS terlibat dalam penindasan.”

Baca Juga

Sejak agresi ke Gaza pada Oktober 2023 lalu. Israel sedianya telah menyerang wilayah sejumlah negara mayoritas Muslim. Israel telah menyerang Lebanon, Suriah, Yaman, Irak, dan kini Iran. Semuanya dengan dalih pembelaan diri, meski faktanya ribuan anak-anak dan perempuan turut jadi korban jiwa.

Dalam pernyataan baru yang dilaporkan oleh Kantor Berita Republik Islam pada Senin pagi, Pezeshkian menekankan bahwa Iran tidak berusaha untuk memiliki senjata nuklir. Ini merujuk pada fatwa sebelumnya oleh pemimpin Iran Ali Khamenei yang menyatakan haram senjata pemusnah massal. "Berdasarkan kebijakan Pemimpin Tertinggi, dan ini adalah keyakinan kami yang teguh."

Dia menambahkan bahwa negaranya bukanlah negara yang mengabaikan perundingan (mengenai nuklirnya). “Apa yang kami tuntut adalah hak legal kami, dan menekankan bahwa tidak ada seorangpun yang mempunyai hak untuk mencabut hak Iran untuk mendapatkan manfaat dari energi nuklir dan penelitian yang melayani kepentingan rakyatnya.

photo
Tim penyelamat bekerja di lokasi peluncuran rudal dari Iran menghantam Tel Aviv, Israel, Senin, 16 Juni 2025. - (AP Photo/Baz Ratner)

Pada saat yang sama, Pezeshkian mengatakan bahwa Iran tangguh dan tidak takut pada apa pun. Ia meminta rakyatnya untuk bersabar dalam menghadapi krisis yang ditimbulkan oleh apa yang ia gambarkan sebagai “entitas biadab.”

Presiden Iran dengan tajam mengkritik Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa mereka "terlibat dalam intimidasi dan melanggar hukum internasional dengan membiarkan Israel menyerang kami."

Perlu dicatat bahwa Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat pagi lalu, meluncurkan puluhan jet tempur, yang dijuluki “Operasi Singa Bangkit.” Selama serangan tersebut, Israel mengebom fasilitas nuklir dan pangkalan rudal di berbagai wilayah, membunuh para pemimpin militer terkemuka dan ilmuwan nuklir.

Malam itu, Iran mulai merespons serangan tersebut dengan serangkaian serangan rudal balistik dan drone, meluncurkan sepuluh gelombang serangan pada Minggu malam. Menurut statistik Israel, serangan-serangan ini mengakibatkan 14 kematian dan lebih dari 345 luka-luka, selain kerusakan material yang signifikan pada bangunan dan kendaraan, menurut Kementerian Kesehatan Israel.

photo
Lini Masa KOnflik Israel Iran - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement