Ahad 15 Jun 2025 19:43 WIB

AS Bisa Terseret ke Perang Dunia III Gara-Gara Israel, Dunia di Ambang Perang Nuklir

Israel dilaporkan telah meminta bantuan AS untuk serangan-serangan selanjutnya.

Ledakan yang disebabkan oleh serangan rudal Iran terlihat di Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/6/2025) dinihari. Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal-rudal balistik ke Tel Aviv. Militer Israel (IDF) lewat unggahan di media sosial mengatakan semua wilayah Israel sedang diserang.
Foto: AP Photo/Tomer Neuberg
Ledakan yang disebabkan oleh serangan rudal Iran terlihat di Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/6/2025) dinihari. Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal-rudal balistik ke Tel Aviv. Militer Israel (IDF) lewat unggahan di media sosial mengatakan semua wilayah Israel sedang diserang.

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan penasihat Pentagon sekaligus Kolonel Purnawirawan Douglas Macgregor memperingatkan bahwa perang dengan Iran berpotensi menyeret Amerika Serikat (AS) ke dalam Perang Dunia III. Israel dilaporkan telah meminta bantuan AS untuk serangan-serangan selanjutnya terhadap Iran.

"Perang dengan Iran sangat mungkin membawa Amerika Serikat langsung ke Perang Dunia III. Mari kita hindari ini!" tulis Macgregor dalam unggahannya di platform X, Ahad (15/6/2025).

Baca Juga

Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Tulsi Gabbard, juga menyatakan, bahwa dunia kini berada dalam kondisi “paling dekat” menuju kehancuran akibat perang nuklir. Ia menyerukan kepada negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menempuh jalan perlucutan senjata dan menghindari peningkatan ketegangan global.

Dalam sebuah video yang diunggah di platform X, Gabbard menceritakan kunjungannya baru-baru ini ke Kota Hiroshima, Jepang -- lokasi pertama dalam sejarah yang dijatuhi bom atom oleh AS pada tahun 1945. Ia mengakui dampak mengerikan dari serangan nuklir tersebut terhadap umat manusia.

"Pengalaman ini akan terus membekas dalam diri saya... Hari ini, kita berada lebih dekat dari sebelumnya ke jurang kehancuran nuklir, sementara para elite politik dan penyulut perang dengan sembrono menebar ketakutan dan meningkatkan ketegangan antarnegara pemilik senjata nuklir," kata Gabbard.

"Maka, saatnya kita, rakyat bersuara dan menuntut kegilaan ini berakhir. Kita harus menolak jalan menuju perang nuklir dan bekerja menuju dunia di mana tak seorang pun hidup dalam bayang-bayang bencana nuklir," tegasnya.

Menurut perkiraan terbaru para peneliti nuklir, jumlah hulu ledak nuklir yang siap digunakan di seluruh dunia meningkat dari 9.583 pada 2024 menjadi 9.615 pada 2025. Sementara itu, total jumlah hulu ledak nuklir global kini mencapai 12.340 unit.

Hingga Juni 2025, terdapat sembilan negara yang diketahui memiliki hulu ledak nuklir yang dapat digunakan: Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

 

 

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara, Sputnik-OANA, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement