Ahad 15 Jun 2025 17:51 WIB

Soroti Dua Halte Ini, MTI Beri Masukan untuk Transjabodetabek Rute Bogor-Blok M

Republika sudah menjajal rute Blok M-Bogor pada Jumat (13/6/2025) sore.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Penumpang menaiki bus Transjakarta P11 rute TransJabodetabek Blok M-Bogor di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (9/6/2025). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka rute baru transJabodetabek Blok M-Bogor dengan kode P11 untuk memenuhi kebutuhan akses transportasi warga Bogor dan Jakarta. Rute Blok M-Bogor ini memiliki panjang lintasan 113,3 kilometer dengan 20 titik perhentian bus yang terdiri dari 9 titik di wilayah DKI Jakarta dan 11 titik di luar wilayah DKI Jakarta dengan estimasi waktu tempuh sekitar 90 menit sampai 110 menit saat lalu lintas padat.  Keberadaan rute baru diharapkan terciptanya konektivitas antardaerah penyangga serta dapat menekan angka penggunaan transportasi pribadi sehingga dapat menurunkan angka kemacetan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang menaiki bus Transjakarta P11 rute TransJabodetabek Blok M-Bogor di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (9/6/2025). Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi membuka rute baru transJabodetabek Blok M-Bogor dengan kode P11 untuk memenuhi kebutuhan akses transportasi warga Bogor dan Jakarta. Rute Blok M-Bogor ini memiliki panjang lintasan 113,3 kilometer dengan 20 titik perhentian bus yang terdiri dari 9 titik di wilayah DKI Jakarta dan 11 titik di luar wilayah DKI Jakarta dengan estimasi waktu tempuh sekitar 90 menit sampai 110 menit saat lalu lintas padat. Keberadaan rute baru diharapkan terciptanya konektivitas antardaerah penyangga serta dapat menekan angka penggunaan transportasi pribadi sehingga dapat menurunkan angka kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Djoko Setijowarno memberi saran perbaikan atas rute baru Transjabodetabek P11 (Bogor-Blok M). Djoko meminta supaya titik naik dan turun penumpang disamakan di halte Cidangiang.

Cidangiang menyebut titik naiknya penumpang P11 berada di halte Cidangiang. Tapi saat jalur sebaliknya atau Blok M-Bogor, penumpang malah diturunkan di Terminal Baranangsiang.

Baca Juga

"Jalur ini agak aneh, turunnya di Baranangsiang, naiknya dari Cidangiang. Harusnya naik dan turunnya sama. Ini perlu dievaluasi," kata Djoko kepada Republika, Ahad (15/6/2025).

Djoko mengamati alasan perbedaan titik naik dan turun penumpang P11 karena terbatasnya parkir bus di Cidangiang. Tapi menurutnya, masalah itu bisa diselesaikan kalau bus P11 sekedar berhenti saja di Cidangiang lalu parkir di Baranangsiang sebelum berangkat lagi.

"Mungkin tempat parkir busnya nggak banyak di Cidangiang. Harusnya penumpang diantar sampai Cidangiang nanti kalau mau berangkat balik lagi (dari Baranangsiang ke Cidangiang)," ujar Djoko.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement