REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Gelombang serangan bunuh diri akan dilancarkan menargatkan titik-titik kepentingan AS di Irak jika perang akhirnya pecah di Timur Tengah. Dilaporkan Shafaq News, Kamis (12/6/2025), ancaman itu diutarakan oleh Abu Alaa al-Walai, Sekjen Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah kelompok paramiliter terafiliasi Iran di Irak.
Dalam pernyataan yang beredar luas di media sosial, al-Walai mendeklarasikan, “Ratusan pencari-martir akan siap. Amerika Serikat akan dipermalukan lagi, sama seperti pertama kalinya mereka di Irak dan pergi dengan memalukan."
Al-Walai menambahkan, "Kali ini, AS dan agen-agennya tidak akan punya tempat tersisa di Timur Tengah. Rezim yang pernah bergantung pada pendudukan (AS) akan jatuh, dan kemenangan akan menjadi milik Tuhan dan pelayan-pelayan berimannya."
Ancaman dari Kataib Sayyid al-Shuhada muncul di tengah meningkatkan eskalasi ketegangan kawasan usai pernyataan Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh yang menegaskan bahwa, Iran akan menargetkan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah jika perang meletus.
"Beberapa pejabat di pihak sebelah mengancam dengan konflik jika negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Jika konflik dijatuhkan kepada kami... semua pangkalan AS dalam jangkauan kami dengan berani menargetkan mereka di negara-negara yang menjadi lokasinya," kata Nasirzadeh kepada reporter dilaporkan Reuters, Rabu (11/6/2025).