Jumat 13 Jun 2025 15:13 WIB

Kemenhan Jelaskan Alasan Undang Sejumlah Tokoh Sosialisasikan DPN

DPN sebagai sebuah badan baru perlu disosialisasikan ke masyarakat.

Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan, Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sjafrie Sjamsoeddin melaksanakan kegiatan silaturahim dengan sejumlah tokoh. Mereka terdiri akademisi, pakar hukum, mantan panglima TNI, kepala staf angkatan, dan juga eks kepala Polri. Kegiatan tersebut juga diikut Wamenhan sekaligus Sekretaris DPN Donny Ermawan Taufanto dan beberapa deputi.

"Dan tentunya ini menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan sosialisasi apa yang dimaksud dengan DPN, tugas, fungsinya, kepada para tokoh tersebut," kata Frega di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

Baca Juga

Menurut dia, dalam pertemuan itu, Menhan Sjafrie meminta masukan dari berbagai tokoh dengan latar belakang beragam. Mereka yang diundang mewakili beberapa elemen masyarakat, baik dari TNI-Polri, akademisi, maupun masyarakat sipil.

"Tadi beberapa tokoh diantaranya seperti Prof Jimly Asshiddiqie, kemudian ada Prof Purnomo Yusgiantoro, kemudian juga ada Prof Hikmahanto, ada Dr Refly, kemudian Dr Bambang Kesowo, kemudian hadir juga Jendal Purnawirawan Wiranto, Jenderal Purnawirawan Dudung Abdurahman, kemudian Laksamana Purnawirawan Siwi, dan Marsekal Purnawirawan Ida Bagus Putu Dunia. Selain itu juga mantan Kapolri, ada Jendral Sutanto, dan Bambang Hendarso," ucap Frega.

Dia menjelaskan, Menhan Sjafrie memberikan kesempatan kepada undangan untuk memberikan berbagai masukan terkait tugas pokok dan fungsi DPN. Hal itu juga merupakan amanah Pasal 15 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002, yang baru terealisasi setelah adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 202 Tahun 2024 di bawah Presiden Prabowo Subianto.

"Tentunya ini bukan untuk mengambil alih semuanya, tapi adalah bagaimana untuk melakukan pengkajian, identifikasi sebenarnya, identifikasi masalah yang ada yang berkaitan dengan kedaulatan negara, di mana terkait dengan kedaulatan, keutuhan wilayah, kemudian juga keselamatan bangsa sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar," ujar Frega.

Dalam kesempatan itu, Frega mengakui, DPN sebagai sebuah badan baru perlu disosialisasikan terus agar keberadaannya diketahui masyarakat luas. Dengan menggandeng tokoh terkemuka, diharapkan operasional DPN bisa lebih berjalan baik ke depannya.

"Apalagi tadi yang hadir adalah para tokoh, dari profesor, pakar hukum, kemudian akademisi, dan beberapa memang mantan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan dan Kapolri. Selain juga untuk sosialisasi, tadi Pak Menhan juga meminta masukan yang bersifat konstruktif, karena tentunya sebagai organisasi baru, itu butuh masukan dan penguatan sehingga nantinya bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Frega.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement