Jumat 13 Jun 2025 12:50 WIB

UGM dan ExportHub.id Luncurkan Ekosistem Inovasi Kampus Berbasis Ekspor Digital

Kolaborasi riset dan industri dorong UMKM menembus pasar global.

 Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi hasil riset melalui penyelenggaraan Forum Penandatanganan MoU & Business Matching yang melibatkan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GeTI)/ExportHub.id Ecosystem.
Foto: Dok Republika
Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi hasil riset melalui penyelenggaraan Forum Penandatanganan MoU & Business Matching yang melibatkan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GeTI)/ExportHub.id Ecosystem.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung hilirisasi hasil riset melalui penyelenggaraan Forum Penandatanganan MoU & Business Matching yang melibatkan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GeTI)/ExportHub.id Ecosystem. Acara yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM ini memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan industri, khususnya di bidang herbal dan kosmetika.

Rektor UGM, Prof Ova Emilia menyatakan UGM terus mendorong kolaborasi yang menciptakan dampak nyata. "Inovasi harus sampai ke tangan konsumen, tidak berhenti di laboratorium," katanya melalui keterangan, Jumat (13/6/2025).

Baca Juga

Forum ini dirancang sebagai platform temu akademisi dan pelaku industri untuk mendorong hilirisasi produk inovatif dari UGM. Kehadiran PT Martina Berto dan ExportHub.id Ecosystem memperkuat forum ini sebagai penggerak inovasi industri herbal dan kosmetika.

Penandatanganan nota kesepahaman menandai dimulainya kerja sama strategis dalam riset, pengembangan produk, hingga potensi produksi dan distribusi massal. Hal ini menguatkan peran kampus sebagai pusat inovasi yang terhubung langsung dengan dunia usaha.

CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar, menegaskan pentingnya percepatan sinergi riset dan industri. “Sejak 2017 kita bicara soal ini. Tapi sekarang saya berkomitmen bahwa ini akan berbeda. Mari kita bangun Indonesia bersama,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi hayati Indonesia yang belum dimanfaatkan optimal. Dari 33 ribu spesies tanaman, baru 27 ribu teridentifikasi. Ironisnya, 95 persen bahan baku farmasi dan 85 persen bahan baku kosmetik masih impor. 

"Kita negara kaya, tapi tetap miskin. Ini harus kita dobrak bersama," ujarnya.

Sementara itu, CEO ExportHub.id Ecosystem, Amalia S. Prabowo, menyampaikan bahwa hanya 15,7 persen dari 66 juta UMKM yang menembus pasar ekspor. “Ekosistem inovasi kampus harus menjawab masalah nyata. Kuncinya ada pada penguasaan market intelligence, trend forecasting, dan strategi berbasis data,” katanya.

ExportHub.id Ecosystem memperkenalkan berbagai program strategis, antara lain:

  • Laboratorium Inovasi Ekspor Digital: ruang praktik produk dan riset pasar global.
  • Program Magang Ekspor Terintegrasi: pelatihan mahasiswa mengelola proyek ekspor lewat Alibaba, Amazon, hingga Go4WorldBusiness.
  • Riset Kolaboratif Kampus-Industri: pengembangan produk berstandar ekspor.
  • Inkubator Ekspor Mahasiswa: pengembangan ide bisnis menjadi proyek ekspor unggulan.

“ExportHub.id hadir bukan hanya sebagai agregator ekspor, tapi sebagai akselerator talenta, pusat orkestrasi inovasi, dan jembatan akademisi dengan realitas pasar global,” tegas Amalia.

Acara ini juga dimeriahkan Mini Expo dan sesi On Booth Pitching yang menampilkan inovasi sivitas UGM dalam bidang herbal dan kosmetika. Produk yang ditampilkan mencakup suplemen herbal, perawatan kulit berbahan alami, hingga solusi bioteknologi lokal.

Forum ini mempertemukan akademisi dan praktisi untuk menyamakan visi menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Selain transfer teknologi, juga ditekankan pentingnya pemahaman pasar agar riset benar-benar menjawab kebutuhan industri dan konsumen.

UGM menunjukkan peran strategisnya sebagai pusat riset unggulan dan motor inovasi yang berdampak ekonomi. ExportHub.id Ecosystem menegaskan perannya sebagai akselerator ekspor, talenta, dan penghubung kekuatan akademik dengan pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement