Jumat 30 May 2025 08:25 WIB

Usai Viral Dedi Mulyadi Murka, Suporter Persikas: Kami Hanya Ingin Duduk Bersama

Dedi Mulyadi menyebut suporter 'tidak punya otak' saat mereka menyampaikan aspirasi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi murka ketika mengisi acara Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat yang diketahui berlangsung di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5).
Foto: Tangkapan Layar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi murka ketika mengisi acara Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat yang diketahui berlangsung di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pendukung Persikas Subang buka suara terkait sejumlah suporter yang dimarahi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di acara Nganjang Warga di Subang, Rabu (28/5/2025) malam. Mereka mengakui penyampaian aspirasi tersebut tempatnya tidak tepat, tetapi aspirasi yang disampaikan bukan untuk meminta APBD.

Salah seorang perwakilan suporter Persikas Subang Iqbal mengaku memahami apa yang diaspirasikan oleh para suporter lainnya. Sebab beredar rumor bahwa tim bakal beralih kepemilikan ke Sumatra Selatan.

Baca Juga

"Untuk penyampaian aspirasi kami menyayangkan karena tidak sesuai dengan timing dan kondisinya. Mungkin juga bisa jadi pembelajaran buat kita bagaimana untuk menyatakan pendapat pasti ada tempatnya," ucap dia melalui keterangan pada rekaman video yang diterima, Jumat (30/5/2025).

Ia mengatakan, terdapat beberapa kelompok suporter di Persikas Subang. Namun, Iqbal mengajak rekan-rekannya, apabila hendak menyampaikan aspirasi perlu bersama-sama bergerak dengan tujuan kemajuan sepak bola Subang.

"Imbauan untuk setiap aksi koordinasi, jangan bergerak sendiri-sendiri di Persikas ada beberapa kelompok suporter," kata dia.

Namun begitu, ia menekankan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh suporter bukan hendak meminta anggaran dari APBD. Akan tetapi, mereka ingin duduk bersama dengan manajemen, bupati, dan gubernur membahas masa depan klub.

"Perlu digarisbawahi, kemarin kawan-kawan menyampaikan aspirasi itu bisa digarisbawahi suporter tidak menginginkan dana APBD tapi ingin duduk bersama," kata dia.

Sementara itu, salah seorang orang tua suporter Noviyanti mengaku bersyukur anaknya dapat pulang ke rumah. Ia pun berharap peristiwa yang menimpa anaknya bisa menjadi pembelajaran agar lebih bijak. "Alhamdulillah sudah boleh pulang, baiknya begini biar ada kapoknya ke depannya lebih berhati-hati lagi," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement