Jumat 30 May 2025 06:11 WIB

HNW Pahami Pernyataan Prabowo Bahas Dukungan Palestina Bersama Macron

Implementasi two state solution, HNW dorong Prabowo fokus kemerdekaan Palestina.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan orasi saat aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan orasi saat aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap agar Presiden RI Prabowo Subianto mengajak lebih banyak negara untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Hal itu dilakukan Prabowo setelah membahas dukungan kepada Palestina bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Menurut HNW, sikap Prabowo dan Macron soal Palestina bertepatan dengan momentum makin banyaknya negara yang menolak genosida Israel atas Gaza dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Di antara negara baru yang mengakui Palestina adalah Spanyol, Norwegia, Irlandia, Kolombia, Venezuela, Kuba, Cile, dan Bolivia.

Baca Juga

"Belakangan bahkan Perancis berinisiatif bersama Inggris dan Kanada akan mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka," kata mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

Menurut dia, pernyataan Prabowo dan Macron soal kemerdekaan Palestina wajib didukung. Pasalnya, hal itu sejalan dengan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menjadi pegangan sikap resmi Indonesia sejak presiden pertama RI Bung Karno.

HNW menyebut, langkah Prancis yang akan membuat komunike bersama Arab Saudi pada Juni 2025, untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat bakal membawa solidaritas negara-negara terhadap Palestina. "Dan memudahkan mayoritas mutlak negara-negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai anggota penuh PBB, seperti negara-negara anggota PBB lainnya," kata HNW.

Di sisi lain, HNW memahami pernyataan Prabowo soal wacana hubungan diplomatik dengan Israel adalah berkaitan dengan implementasi two state solution atau solusi dua negara untuk mengakhiri konflik. HNW mendorong Presiden Prabowo lebih fokus mengedepankan perjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas mutlak negara-negara dunia atau anggota PBB di samping terburu-buru membuka wacana hubungan diplomatik tersebut.

Dia mengatakan, publik tidak ingin Presiden Prabowo Subianto terkena tipuan oleh Israel seperti negara-negara Arab. Negara-negara Arab sempat menormalisasi hubungan dengan Israel untuk mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi negeri Zionis tersebut justru makin melegitimasi penjajahannya.

"Misalnya, hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tetapi besoknya lagi Israel mengulangi lagi tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah," kata HNW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement