REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- DPR Papua Barat Daya segera melakukan investigasi kerusakan ekosistem alam di Kabupaten Raja Ampat yang diduga dilakukan perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah itu.
Daerah Raja Ampat menyimpan pesona alam yang sangat memukau bagi wisatawan dalam negeri hingga mancanegara. Kawasan tersebut merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat. Di dalamnya menawarkan keindahan alam yang jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan. Keindahan panorama alamnya membuat popularitas wisata Raja Ampat mendunia.
Kepulauan Raja Ampat berada di bagian paling barat Papua dan membentang di area seluas 4,6 juta hektar. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 4 pulau besar, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati, dan Pulau Misool. Wisata Raja Ampat semakin lengkap dengan kehadiran pulau-pulau kecil lainnya yang tak kalah memesona, setidaknya ada sekitar 1.847 pulau kecil yang masuk ke dalam wisata Raja Ampat.
Di balik pesona alamnya, ternyata Raja Ampat menyimpan kisah unik. Nama Raja Ampat sendiri diyakini berasal dari legenda masyarakat setempat yang percaya bahwa zaman dahulu ada seorang wanita yang menemukan 7 telur. 4 telur di antaranya menetas menjadi raja-raja yang berkuasa di 4 pulau utama. Tersisa 3 telur lainnya, 1 telur menjadi batu, 1 menjadi wanita, dan 1 lagi menjadi makhluk ghaib atau hantu.
Terlepas dari legenda yang diyakini oleh masyarakat setempat, pesona dan keindahan wisata Raja Ampat tak perlu diragukan lagi karena sudah dibuktikan oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke sana.
Namun kini kawasan alami yang indah dikabarkan tercemar, sehingga menjadi sorotan masyarakat luas.
Melihat langsung
Wakil Ketua II DPR Papua Barat Daya Fredrik Marlisa, di Sorong, Selasa, menjelaskan investigasi ini dimaksudkan untuk melihat dan memastikan kondisi ekosistem alam di Raja Ampat itu tidak tercemar oleh aktivitas tambang di wilayah itu.