REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, kembali menjadi sasaran kebiadaban Israel. Pasukan militer Israel (IDF) dilaporkan terus mengepung fasilitas medis yang berlokasi di Bait Lahia, Gaza Utara, tersebut.
Setidaknya sejak 13 Mei 2025, IDF semakin gencar dan membabi-buta dalam melancarkan serangan di Gaza Utara. Mulai saat itu pula, RS Indonesia di sana semakin kesulitan beroperasi.
Puncaknya, pada hari ini RS lumpuh total, tidak lagi bisa menyediakan pelayanan medis sama sekali.
Bahkan, pengurusan jenazah yang ada di sana pun terhenti total. Puluhan jenazah terpaksa dibiarkan membusuk di ruang jenazah, yang terletak di sisi timur RS Indonesia.
"Tidak ada yang berani mendekat karena takut terkena serangan bom yang semakin mendekat ke area rumah sakit. Warga di sekitar RS Indonesia juga terpaksa mengungsi demi keselamatan," demikian petikan pernyataan pers MER-C, yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (18/5/2025).
"Pelayana kesehatan di Rumah Sakit Indonesia lumpuh. Sementara itu, korban sipil terus berjatuhan. Dunia masih bungkam," tambahnya.
Direktur RS Indonesia di Gaza Utara, Dr Marwan al-Sultan mendesak dunia internasional untuk menekan Israel agar segera menghentikan agresinya di Jalur Gaza. Ia menegaskan, tindakan IDF yang mengepung rumah sakit adalah ilegal dan melanggar norma hukum internasional.
"Pendudukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan drone dan menembaki siapa saja yang bergerak. Drone menargetkan unit perawatan intensif dengan tembakan," kata Dr Marwan, Ahad (18/5/2025).
View this post on Instagram