Jumat 16 May 2025 10:38 WIB

Jika ke Turki, Rusia: Putin Ingin Bertemu Erdogan dan Trump, tidak Semeja dengan Zelenskyy

Putin tekan Ukraina, dulu tolak tawaran di istana Turki, sekarang Rusia lebih kuat.

Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP
Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perundingan Rusia-Ukraina di Istanbul Turki terus berlangsung. Meski Presiden Ukraina Zelenskyy datang, Kepala Negara Rusia Vladimir Putin belum berencana untuk ikut datang. 

Kabar terkini, Putin menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim beserta rombongan di Kremlin. Di sana mereka membicarakan MH17 dan keberlanjutan kerja sama Rusia-Malaysia.

Baca Juga

Sementara itu di Istanbul, hanya beberapa jam sebelum dimulainya putaran pertama negosiasi, Kremlin menjelaskan posisinya mengenai salah satu isu yang paling kontroversial: Presiden Vladimir Putin tidak akan pergi ke Istanbul, dan tidak ada persiapan yang sedang dilakukan saat ini untuk pertemuan dengan mitranya dari AS, Donald Trump.

Pertemuan semacam ini dapat memberikan dorongan serius terhadap upaya yang sedang dilakukan dan menempatkan proses negosiasi pada jalur yang tidak dapat diubah lagi. Namun, Kremlin lebih memilih menunggu sampai garis besar awal proses negosiasi menjadi jelas, setelah pihak Rusia dan Ukraina menyampaikan visi mereka mengenai format dialog dan prioritas masing-masing. Trump telah mengisyaratkan kesediaannya untuk ke Istanbul. Hal ini didahului oleh pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa ia "menunggu Putin" di sana.

Namun, sebagaimana dikomentari Kremlin, Moskow lebih memilih untuk meluncurkan putaran negosiasi "politik dan teknis" terlebih dahulu. Kremlin memutuskan untuk meningkatkan partisipasinya berdasarkan kemajuan yang dapat dicapai kedua belah pihak.

Yang penting di sini adalah jika Putin benar-benar pergi ke Istanbul, ia akan pergi untuk bertemu dengan Trump dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, bukan untuk duduk di meja perundingan dengan Zelenskyy. Pernyataan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, yang menggambarkan argumen Zelenskyy mengenai kehadiran Putin pada pertemuan tersebut sebagai "menyedihkan," mencerminkan pemahaman Rusia saat ini tentang hubungannya dengan presiden Ukraina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement