Rabu 07 May 2025 11:17 WIB

Ini Perbandingan Kekuatan Senjata Nuklir Antara India dan Pakistan

India dan Pakistan adalah negara bertetangga yang sama-sama punya bom nuklir.

Rudal Shaheen III dan Ghauri yang mempu membawa hulu ledak nuklir dipamerkan di Islamabad pada 23 Maret 2022.
Foto: AP Photo/Anjum Naveed
Rudal Shaheen III dan Ghauri yang mempu membawa hulu ledak nuklir dipamerkan di Islamabad pada 23 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD --  Menyusul ketegangan antara India dan Pakistan yang terus meningkat usai serangan rudal India ke beberapa wilayah Kashmir pada Selasa (6/5/2025) malam, dunia dihadapkan pada ancaman perang besar bahkan perang nuklir antarkedua negara. Baik India dan Pakistan adalah dua negara bertetangga yang sama-sama memiliki bom nuklir.

Dilaporkan Bloomberg, Kamis (1/5/2025), India dan Pakistan saat ini sama-sama memiliki stok 170 bom nuklir, berdasarkan asesmen yang pernah dilakukan oleh Asosiasi Kontrol Persenjataan. Namun, laporan Times of India pada Rabu (7/5/2025), mengklaim India saat ini lebih unggul yakni punya 180 hulu ledak nuklir.

Baca Juga

India hingga kini mempertahankan kebijakan "tidak duluan menyerang" dengan senjata nuklir. Sementara, Pakistan merasa memiliki hak untuk mengirim senjata nuklir lebih dahulu dalam sebuah peperangan.

India belum pernah mendeklarasikan memiliki rudal balistik pengangkut bom nuklir. Sementara, Pakistan saat ini memiliki rudal balistik berhulu ledak nuklir dinamai Nasr (Hatf-9) dengan jarak jelajah hingga 70 kilometer.

Dalam hal jangkauan rudal, India lebih unggul d di mana misil Agni-V diklaim bisa menjangkau antara 5.000 dan 8.000 kilometer. Jangkuan rudal Shaheen 3 yang masih dalam pengembangan, memiliki potensi jangkauan hingga 2.750 kilometer.

Kedua negara saat ini diketahui sebagai di antara dua pembeli terbesar senjata-senjata buatan negara lain, khususnya dari Rusia dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, India juga melirik produsen senjata dari AS, Prancis dan negara lain, menjadi importir senjata terbesar di dunia, merujuk data Stockholm International Peace Research Institute (Sipri).

Pembelian senjata India dari Rusia menurun dari 76 persen pada periode 2009-2013 menjadi 36 persen pada periode 2019-2023. Namun, New Delhi dilaporkan sedang memodernisasi alutsista mereka dengan rencana pembelian dari AS dan Eropa.

Adapun, Pakistan terus meningkatkan angka pembelian senjata dari China. Menurut data Sipri, impor senjata dari China mencapai 82 persen dari total stok Pakistan pada periode 2019-2023, naik dari periode 2009-2012 sebesar 51 persen.

"Disparitas kekuatan regional, teraksentuasi oleh perluasan persenjataan militer India, membuat Pakistan mengekspolrasi strategi guna memitigasi dominasi militer India," ujar peneliti Sardar Jahanzaib Ghalib dalam tulisannya untuk terbitan Institute of Strategic Studies Islamabad, pada Desember 2024.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement