Rabu 07 May 2025 07:30 WIB

Fadli Zon Benarkan Prabowo: Pemberontakan PKI Madiun Difasilitasi Belanda

Waktu mereka itu kembali Muso itu kembali difasilitasi Belanda.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon membenarkan pernyatan Presiden Prabowo Subianto terkait Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, Jawa Timur pada 1948, difasilitasi oleh pemerintah Belanda. Tujuannya agar terjadi kekacauan di Indonesia karena ada dua pemerintahan, yaitu Sukarno-Hatta dan Musso-Amir Sjarifoeddin.

Menurut dia, memang PKI yang membuat kekacauan dan pemberontakan, namun ada Belanda di balik aksi. "Yang dibantai PKI tahun 48 itu korbannya kiai-kiai NU, diculik dimasukin ke sumur-sumur. Sumur Soco 1 dan 2 itu," kata Fadli saat ditemui Republika.co.id di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025) malam WIB.

Baca Juga

Menurut dia, kala itu, Pemberontakan PKI 1948 diinisiasi Muso yang baru balik dari Uni Sovyet. Dia bisa terbang ke Madiun, padahal semua landasan dikuasai Belanda.

"Bukan (Belanda), komunisnya mau mengambil alih tapi difasilitasi oleh Belanda, dalam rangka mengadu domba. Kekuatan anak bangsa itu diadu domba, waktu mereka itu kembali Muso itu kembali difasilitasi Belanda," ucap Fadli.

Dia pun membantah, ada niatan pemerintah untuk membersihkan nama mantan perdana menteri (PM) dan menteri pertahanan (menhan) Amir Sjarifoeddin terkait munculnya narasi baru dalam Pemberontakan PKI Madiun. Fadli mengatakan, dalam buku sejarah, sudah jelas keterlibatan Amir dalam Pemberontakan PKI pada 1948.

"Bagaimana cara membersihkannya, lha wong dia sendiri bilang saya ini sudah PKI sejak tahun 1945. Mau membersihkan apa?" ucap Fadli.

Saat memimpin Sidang Paripurna Kabinet di Istana Presiden, Senin (5/5/2025), Presiden Prabowo tiba-tiba menyinggung tentang Pemberontakan PKI Madiun di tengah pidatonya. Prabowo mengungkap kelicikan Belanda lewat operasi intelijen dalam membuat kekacauan di Indonesia, mulai Pemberontakan Madiun 1948 hingga gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Prabowo menyebut, pemerintah Belanda juga memfasilitasi gembong PKI angkatan pertama, Musso dari Moskow ke Jakarta dan selanjuntnya ke Madiun.

"Peristiwa Madiun seolah-olah itu komunis ternyata yang membawa Musso, Semaun, semua itu adalah Belanda, difasilitasi oleh Belanda," kata Prabowo.

Informasi itu disampaikannya setelah muncul dokumen baru berkaitan operasi Belanda saat itu. Termasuk juga gerakan DI/TII di bawah Kartosuwirjo ada peran intelijen Snouck Hurgronje di baliknya.

"Belanda kuasai Batavia, semua lapangan terbang dikuasai bagaimana dia bisa sampai Madiun. Terus DI/TII, dokumen keluar, bahkan bukan DI/TII, Snouck Hurgronje juga Sandi Yudha intel Belanda," ujar Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement