Selasa 06 May 2025 22:22 WIB

Menteri Fadli Apresiasi Kemitraan Sandiaga dan UMA Senilai Rp 5 Triliun

Kedua pihak ingin Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekraf, khususnya film.

Menbud Fadli Zon mengapresiasi inisiatif pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno (SSU) yang menjalin kemitraan strategis dengan United Media Asia (UMA).
Foto: Republika.co.id
Menbud Fadli Zon mengapresiasi inisiatif pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno (SSU) yang menjalin kemitraan strategis dengan United Media Asia (UMA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengapresiasi inisiatif pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno (SSU) yang menjalin kemitraan strategis dengan United Media Asia (UMA). Kerja sama kedua belah pihak tersebut membentuk dana investasi sekitar 300 juta dolar AS atau sebesar Rp 5 triliun.

Dana sebesar itu ditujukan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif (ekraf), khususnya film yang mampu bersaing secara global. Investasi akan diarahkan pada produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur.

Baca Juga

Fadli mengaku, setelah enam bulan menjadi menbud, ia merasakan semakin banyak partisipasi publik dan masyarakat dalam memajukan kebudayaan. Hal itu memang selaras dengan tujuan memajukan kebudayaan Indonesia itu menjadi tugas bersama.

"Film adalah instrumen budaya, bahkan ekspresi budaya yang sangat dekat dengan publik dan globalisasi. Bahkan boleh dibilang budaya itu soft power dan film menjadi yang terdepan dalam soft power, dalam film itu cukup lengkap, ada tari, akting, sastra, kuliner juga ada, jadi satu paket lengkap," ucap Fadli di Corner 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025) malam WIB.

Fadli mengaku, Amerika Serikat (AS), India, Korea Selatan, hingga tetangga di Asia Tenggara sudah memproduksi sejumlah film yang mampu menyedot perhatian masyarakat dunia. Dia pun bersyukur, film Indonesia sudah memiliki ekosistem yang baik dan menjadi tuan rumah di dalam negeri.

"Kita itu nomor satu dalam bidang kebudayaan, kita itu megauniversity. Kita ingin ada satu lompatan besar dalam dunia perfilman kita, kita ingin quantum leap, kita masih unrepresented di global. Penonton kita di Indonesia cukup besar, kita juga kekurangan bioskop dari idealnya 10 ribu layar, kita hanya punya 2.500 layar," ujar Fadli.

Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, inisiatif menggandeng UMA sebenarnya sudah diinisiasi sejak empat tahun lalu. Namun, karena berbagai kesibukan, baru kali ini, bisa dieksekusi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement