Senin 05 May 2025 20:23 WIB

Gubernur Pramono Dorong PAM Jaya Segera Melantai di Bursa

Saat ini, PAM Jaya baru bisa memenuhi kebutuhan air sekitar 70 persen warga Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau tempat penitipan anak (daycare) untuk keluarga prasejahtera di Taman Anak Sejahtera Arutala, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025).
Foto: Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau tempat penitipan anak (daycare) untuk keluarga prasejahtera di Taman Anak Sejahtera Arutala, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memproyeksikan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Jaya untuk bisa melakukan penawaran saham perdana kepada publik atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut dia, langkah itu bisa membawa dana segar bagi PAM Jaya untuk memenuhi cakupan 100 persen kebutuhan air bersih warga Jakarta.

Pramono mengatakan, saat ini, PAM Jaya baru bisa memenuhi kebutuhan air sekitar 70 persen warga Jakarta. Namun, BUMD Provinsi DKI Jakarta tersebut ditargetkan dapat memenuhi 100 persen kebutuhan air warga Jakarta pada 2029.

Baca Juga

"Dan untuk itu, maka pasti nanti kan pelanggannya naik. Ketika pelanggan naik, pilihannya apakah di-IPO-kan atau dilakukan strategic partner. Dua-duanya sudah dihitung," kata Pramono di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Menurut dia, apabila nantinya kebijakan yang akan diambil adalah menjual saham PAM Jaya kepada publik, BUMD itu akan mendapatkan suntikan dana dari investor. Pramono menilai, dana segar itu dapat dimanfaatkan untuk mempercepat memenuhi target cakupan layanan 100 persen untuk warga Jakarta.

"Kemungkinan kalau di-IPO-kan akan dapat dana fresh kalau melepas 20 persen ya, nanti mungkin sekitar Rp 6-8 triliun," kata mantan sekretaris kabinet (seskab) tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement