Ahad 27 Apr 2025 14:04 WIB

Ledakan di Pelabuhan Iran Diduga karena Bahan Bakar untuk Rudal

Bahan yang meledak adalah natrium perklorat.

Ledakan besar mengguncang pelabuhan dekat kota pelabuhan selatan Bandar Abbas, Iran, Sabtu, 26 April 2025.
Foto: Razieh Pudat/ISNA via AP
Ledakan besar mengguncang pelabuhan dekat kota pelabuhan selatan Bandar Abbas, Iran, Sabtu, 26 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, kemungkinan disebabkan oleh bahan bakar peluru kendali (rudal) padat. Hal itu dilaporkan The New York Times pada Ahad (27/4/2025), mengutip sumber-sumber terkait.

Seseorang yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu komponen utama dalam bahan bakar padat untuk rudal. 

Baca Juga

Pada Sabtu lalu, sebuah ledakan besar terjadi di pelabuhan yang terletak di kota Bandar Abbas, Iran bagian selatan.

Setelah insiden tersebut, kantor berita IRNA melaporkan bahwa ledakan dipicu oleh bahan kimia yang disimpan secara tidak semestinya.

Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 14 orang, sementara sekitar 750 orang lainnya mengalami luka-luka.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar negara, Menteri Dalam Negeri Iran Eskander Momeni, yang saat ini berada di Kota Bandar Abbas tempat pelabuhan itu berada, mengonfirmasi peningkatan jumlah korban tewas dari lima menjadi delapan.

Momeni mengatakan, sekitar 750 orang terluka dalam insiden itu, 212 di antaranya menjalani rawat jalan. Selebihnya dipindahkan ke pusat-pusat medis di Hormuzgan dan provinsi-provinsi tetangga.

Menteri itu juga mengatakan, petugas pemadam kebakaran bekerja tanpa henti untuk memadamkan api, yang tetap menjadi prioritas utama setelah selesainya operasi penyelamatan.

Dia menekankan bahwa semua sumber daya dari kota-kota lain, termasuk ibu kota Teheran, telah dikirim ke Bandar Abbas, dan diharapkan api akan dapat dipadamkan dalam beberapa jam ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement