REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Union Saint-Gilloise Sebastien Pocognoli telah meminta maaf setelah salah satu anggota stafnya dikeluarkan saat melawan Genk. Sang staf melempar bola tambahan ke lapangan untuk memutus serangan menit terakhir dari lawannya, lapor media lokal pada Senin (21/4/2025).
Insiden itu terjadi pada akhir waktu tambahan pada Ahad dengan Union memimpin 2-1 dalam pertandingan Liga Pro Belgia di Genk.
Dengan tuan rumah yang menyerang dan mencari gol penyeimbang, bek kanan Zakaria El Ouahdi bersiap untuk menerima operan dari bek tengah Mujaid Sadick. Namun, tiba-tiba ia mendapatkan bola lain di kakinya yang menghentikan permainan.
Pemain Genk mengajukan banding kepada wasit dan seorang anggota staf Union dikeluarkan, meskipun tidak jelas dari rekaman video siapa yang melempar bola ke lapangan. Union bertahan untuk menang 2-1.
"Itu tidak direncanakan dengan cara apa pun," kata Pocognoli. "Kami tim yang selalu menunjukkan sikap yang benar tak hanya di dalam, melainkan juga di luar lapangan. Saya pergi untuk meminta maaf kepada wasit."
Ia mengaku tak tahu siapa yang melemparkan bola tersebut. Ia menduga datang dari seorang staf. "Mungkin seorang pemain. Namun saya belum melihat rekamannya," ujarnya.
Media lokal melaporkan bahwa Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belgia (RBFA) telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
"Hal ini biasanya hanya terjadi di sepak bola amatir," kata gelandang Genk Jarne Steuckers mengatakan kepada media Belanda. "Bukan karena kami kalah, tetapi ini sangat tidak profesional. Anda dapat melakukan banyak hal untuk menang, tetapi tidak dengan ini."