REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus di Vatikan, Senin (21/4/2025). Dia menyebut berpulangnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik ini merupakan satu kehilangan mendalam bagi seluruh dunia, apalagi semasa hidupnya, Paus Fransiskus terus menyuarakan nilai-nilai universal terkhusus pada hal kemanusiaan dan perdamaian global.
"Beliau adalah tokoh dunia, tokoh keagamaan, dan tokoh kemanusiaan yang bersahaja, humanis. Lebih dari itu, beliau merupakan tokoh yang selalu peduli pada human fraternity (persaudaraan kemanusiaan), pada social justice dan nilai-nilai luhur kehidupan," ujarnya kepada awak media di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (22/4/2025).
Selain itu, kata Haedar, Paus Fransiskus juga senantiasa menjunjung keadilan sosial dan nilai-nilai luhur kehidupan. Bukan hanya menyampaikan ajaran agama Katolik, tetapi nilai-nilai universal juga diajarkan oleh Paus Fransiskus yang dapat menjadi rujukan dalam kehidupan kemanusiaan dari berbagai suku golongan, agama, dan bangsa.
Oleh karenanya, Haedar berharap keteladanannya ini dapat dicontoh oleh para pemimpin dunia, baik di level nasional maupun internasional. Mereka diharapkan bisa meneladani nilai-nilai yang diwarisi Paus Fransiskus yang selalu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, terlebih di tengah tantangan global, konflik, serta peperangan yang marak terjadi saat ini.
”Kita punya problem Palestina dan Israel, Rusia dan Ukraina, kekerasan, serta berbagai persoalan kemanusiaan lainnya. Paus Fransiskus menjadi rujukan untuk senantiasa menegakkan nilai-nilai perdamaian. Beliau selalu perhatian pada masalah perdamaian, selain pada persoalan kemanusiaan," ucap Haedar.
"Saya yakin masih banyak tokoh-tokoh dunia lainnya dari berbagai agama yang punya cita-cita dan harapan yang sama. Mari kerjakan tatanan dunia yang damai, cinta kemanusiaan, anti perang, dan hindari segala bentuk genosida dan agresi," katanya.
Terkait pesan terakhir yang disampaikan Paus Fransiskus sebelum tutup usia yakni menyerukan agar serangan Israel di Gaza segera dihentikan, Haedar menilai ini menjadi contoh nyata betapa besarnya kepeduliaan Paus Fransiskus terhadap perdamaian dunia.
"Mudah-mudahan pesan luhur beliau didengar oleh tokoh-tokoh pemimpin Israel dan seluruh negara agar kita hentikan perang, hentikan genosida, hentikan agresi dalam segala bentuknya," ungkapnya.
Haedar mengatakan jika bangsa-bangsa ingin menamakan dirinya sebagai bangsa beradab, bangsa modern, maka pesan Paus Fransiskus harus menjadi rujukan bagaimana menghentikan perang, keluar dari agresi, dan mengedepankan perdamaian. Pesan ini tentu merupakan jantung hati dan harapan semua tokoh dan keluarga bangsa-bangsa dunia, termasuk Indonesia.