REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang mengatakan proses penerimaan mahasiswa baru diprakirakan belum mengalami perubahan. Meskipun, sistem penjurusan di tingkat SMA/sederajat diwacanakan akan diberlakukan kembali.
Togar mengungkapkan hal tersebut menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang mengatakan bahwa pihaknya kembali memberlakukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang sekolah menengah atas (SMA) guna menunjang pelaksanaan tes kemampuan akademik (TKA).
"Proses penerimaan mahasiswa baru belum mengalami perubahan, misalnya untuk ujian masuk meliputi Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi Bahasa, dan Penalaran Matematika," kata Togar saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Togar mengatakan sejumlah tes tersebut menyasar kemampuan analitik dan literasi yang penting sebagai indikator potensi menjadi mahasiswa yang berhasil. Meski demikian, ia menyebutkan ke depan pihaknya berpotensi untuk melakukan kajian yang lebih mendalam terkait hal ini.
"Kemungkinan besar akan dilakukan kajian untuk melihat pengaruh perubahan penjurusan dan kemampuan analitik, logika, dan literasi," ungkap Togar.
Sebelumnya, diketahui Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebutkan pihaknya kembali memberlakukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA/sederajat guna menunjang TKA. Ia menjelaskan kehadiran TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi akan mulai diuji coba diberlakukan pada murid jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada November tahun ini.
"TKA itu nanti berbasis mata pelajaran untuk membantu para pihak, terutama murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah, karena tesnya berbasis mata pelajaran sehingga ke depan ini jurusan akan kami hidupkan lagi. Jadi, nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," ucap Abdul Mu'ti.