Rabu 16 Apr 2025 11:51 WIB

Bantah Polisi, Kementerian PPPA Sebut Dokter Kandungan Cabul di Garut Belum Ditangkap

MSF merupakan dokter kandungan yang diduga melecehkan pasiennya di Garut.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi Pelecehan Seksual. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut, Muhammad Syafril Firdaus (MSF) belum ditangkap.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut, Muhammad Syafril Firdaus (MSF) belum ditangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut, Muhammad Syafril Firdaus (MSF) belum ditangkap. MSF merupakan dokter kandungan yang diduga melecehkan pasiennya di Garut, Jawa Barat.

Pernyataan Kementerian PPPA sekaligus membantah pernyataan polisi yang mengeklaim sudah menangkap pelaku. "Posisi pelaku sekarang sedang umroh," kata Asdep Pemberian Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian PPPA, Ratna Oeni Cholifah kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga

Dari keterangan yang dihimpun Kementerian PPPA, SMF sudah tidak praktik di Karya Harsa, Anisa Queen, maupun RSUD Malangbong Garut. Pelaku sempat dihajar oleh suami pasien diduga karena aksinya ketahuan.

"Beberapa bulan lalu (2024) pelaku pernah ditonjok sama suami pasien namun berakhir damai," ujar Ratna.

Ratna menyebut kasus ini kembali viral karena korban SMF bercerita mengenai pengalamannya. "Karena korban banyak, sekarang di blow up kembali," ujar Ratna.

Kementerian PPPA berjanji akan mendampingi sekaligus memberikan hak kepada korban. "Korban akan dilakukan penjangkauan untuk kepentingan assesmen," ujar Ratna.

Selain itu, Kementerian PPPA masih terkendala menghimpun informasi karena lambatnya Dinkes Garut. Pihak Dinkes Garut beralasan masih mengorek data.

"Pihak Dinkes pun belum bisa memberikan informasi banyak, karena mau disesuaikan dulu dengan dokumen pendukung lainnya," ujar Ratna.

Di sisi lain, polisi mengeklaim sudah menangkap SMF di Garut. Total dua orang korban telah melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement