REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ditengah isu penghapusan kewenangan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menangani perkara korupsi, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) justru kembali menegaskan lembaga ini sebagai lembaga yang paling dipercaya publik.
Secara umum LSI melakukan survei terkait dengan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP). Salah satu point surveinya terkait dengan tingkat kepercayaan terhadap lembaga hukum.
Peneliti LSI, Yoes C Kenawas, mengatakan, Kejagung menjadi lembaga penegak hukum yang tingkat kepercayaan publiknya paling tinggi dibanding lembaga lainnya. "Kalau untuk para penegak hukum, berarti di antara penegak hukum yang lain, Kejaksaan Agung ini cukup konsisten, dibandingkan survei sebelumnya juga cukup konsisten," tutur Peneliti LSI Yoes C Kenawas dalam konferensi persnya, di Jakarta Selatan, Ahad (13/4/2025).
Kejagung mendapatkan tingkat kepercayaan publik sebesar 75 persen. Secara berturut-turut diikuti Mahkamah Konstitusi (72 persen), Komisi Pemberantasan Korupsi (68 persen), pengadilan (66 persen), dan Polri (65 persen).
Hasil survei ini, menrutu Yoes, sebenarnya tidak jauh berbeda hasil penilaian publik pada survei Januari 2025 lalu. "Kejaksaan sudah melakukan banyak penangkapan besar, seperti kasus suami Sandra Dewi, Pertamina, itu sudah dilihat masyarakat dan mendapat apresiasi. Namun tetap masih banyak kasus di luar sana yang perlu untuk ditangani," papar Yoes.
Survei ini juga melihat penilaian publik atas kedudukan penyidik antarlembaga penegak hukum. Hasilnya, sebanyak 51,6 persen responden menilai penyidik Polri seharusnya setara dengan penyidik di lembaga penegak hukum lainnya. “Ada juga yang berpendapat seharusnya kedudukan semua penyidik, baik Polri, Kejaksaan, BNN dan PPNS itu harus setara dan sebanding agar penyidikan lebih efektif,” kata Yoes.
Survei LSI menggunakan responden sebanyak 1.214 orang yang dipilih melalui metode Double Sampling (DS). Margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling.