REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menyerukan Amerika Serikat (AS) mencabut sepenuhnya penerapan tarif resiprokal terhadap Beijing. Hal itu disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengecualikan beberapa produk dari China, seperti gawai, laptop, dan cip memori.
"Kami mendesak AS untuk mengambil langkah besar untuk memperbaiki kesalahannya, membatalkan sepenuhnya praktik 'tarif timbal balik' yang salah, dan kembali ke jalan yang benar untuk saling menghormati," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China, Ahad (13/4/2025).
Dia menambahkan, pengecualian beberapa produk China dari pemberlakuan tarif resiprokal hanya "langkah kecil" dari Washington. Kendati demikian, dia menyebut saat ini China tengah mengevaluasi dampak pengecualian tersebut.
Pada Jumat (11/4/2025) malam waktu setempat, Bea Cukai AS mengumumkan bahwa beberapa produk, dari China, termasuk gawai, laptop, dan cip memori, akan dikecualikan dari pengenaan tarif resiprokal. Sementara barang-barang lainnya dari Negeri Tirai Bambu akan tetap dibebankan tarif sebesar 145 persen.
Presiden Donald Trump telah menangguhkan pemberlakuan tarif resiprokal ke puluhan negara selama 90 hari. Namun penangguhan tak diberikan kepada China.
China telah mengambil langkah balasan terhadap penerapan tarif resiprokal oleh AS. Saat ini Beijing mematok tarif 125 persen untuk semua produk atau barang impor dari Negeri Paman Sam.
Lihat postingan ini di Instagram