Rabu 09 Apr 2025 21:10 WIB

Terungkap Kronologi Detail Bocah SD Terbakar di Cirebon Versi Ketua RW

Jajaran kepolisian masih menangani kasus terbakarnya seorang bocah di Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Seorang bocah kelas 6 SD di Kabupaten Cirebon mengalami luka bakar parah  setelah disiram cairan alkohol murni oleh temannya dan tersambar api.
Foto: Dok Republika
Seorang bocah kelas 6 SD di Kabupaten Cirebon mengalami luka bakar parah setelah disiram cairan alkohol murni oleh temannya dan tersambar api.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jajaran kepolisian masih menangani kasus terbakarnya seorang bocah kelas 6 SD di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, hingga mengalami luka parah. Peristiwa itu terjadi setelah bocah berinisial EA (12 tahun) sebelumnya tersiram cairan hand sanitizer yang mengandung kadar alkohol dan tersambar api.

Peristiwa itu terjadi di lingkungan tempat tinggal korban di Perumahan Taman Hasna, Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, pada Ahad (6/4/2025).

Baca Juga

Dalam menangani kasus itu, jajaran Polres Cirebon Kota (Polres Ciko) dan Polsek Mundu pun melakukan pengecekan ulang di lokasi kejadian. Hal itu guna memastikan kronologi peristiwa dan mengumpulkan bukti tambahan. Polisi juga meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, Rabu (9/4/2025).

Sementara itu, Ketua RW 11 Perumahan Taman Hasna, Hendra, menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat warga sedang melakukan kerja bakti, tak jauh dari tempat anak-anak bermain. Tiba-tiba, terdengar jeritan dari orang tua korban yang melihat anaknya terbakar.

“Kita langsung samperin. Ternyata putranya keluar dalam kondisi basah dan saya lihat di tubuhnya sudah ada luka (bakar). Ya sudah saya teriak agar anak ini di bawa ke rumah sakit," katanya, Rabu (9/4/2025).

Menurut Hendra, saat itu ada sekitar sepuluh anak yang sedang bermain dengan korban. Mereka sedang bermain bakar-bakaran rumput dan sudah dipadamkan.

Tak berhenti sampai di situ, anak-anak tersebut kemudian bermain perosotan di tanah. Supaya licin, mereka menyiram tanah dengan cairan itu dan memotong jeriken yang sebelumnya berisi cairan tersebut, sebagai alas untuk bermain perosotan.

Saat itulah, cairan yang berada di dalam jeriken tumpah dan mengenai tubuh korban. Tubuh korban kemudian tersambar api yang diduga berasal dari sisa bakaran rumput.

“Jadi anak-anak itu sebenarnya sedang bermain, menggunakan cairan hand sanitizer yang sudah kedaluarsa, di labelnya tertulis (mengandung kadar alkohol),” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement