Senin 24 Mar 2025 13:45 WIB

Menhub Klaim tak Ada Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak

Menhub akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau kesiapan di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (22/3/2025).
Foto: kemenhub
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau kesiapan di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (22/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan tidak ada penumpukan kendaraan dan penumpang di Pelabuhan Merak pada Ahad (23/3/2025) malam. Dalam kunjungannya bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho, Dudy menegaskan sistem pengelolaan arus mudik berjalan dengan baik dan kebijakan yang diterapkan telah efektif dalam mengurai kepadatan.

"Kami datang ke sini untuk memastikan kesiapan ASDP dalam menyambut para pemudik, dan saya pastikan hingga malam ini tidak ada penumpukan di Pelabuhan Merak. Dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA), kami melihat penyebaran arus mudik lebih merata, sehingga kepadatan dapat diantisipasi dengan baik," ujar Dudy di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (24/3/2025).

Menhub menegaskan kembali bahwa dengan langkah-langkah yang telah diambil, arus mudik di Pelabuhan Merak dapat berjalan lancar dan terkendali. Dudy mengaku akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan selamat, aman dan nyaman.

Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), pergerakan pemudik diperkirakan terjadi mulai 21 Maret dan terus meningkat hingga H-3 Lebaran atau 28 Maret 2025. Namun, dengan pemberlakuan kebijakan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga institusi, diharapkan pergerakan pemudik tetap terkendali dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho yang turut serta dalam peninjauan ini juga menyampaikan Operasi Ketupat telah dimulai sejak 23 Maret dengan fokus pengamanan di jalur mudik, termasuk di Pelabuhan Merak. Agus melihat sistem di Pelabuhan Merak berjalan dengan baik tanpa adanya antrean panjang. 

"Kebijakan WFA memberikan dampak positif, terbukti dari tren kenaikan volume kendaraan yang lebih merata, dengan akumulasi kenaikan sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ucap Agus.

Selain itu, berdasarkan data yang dihimpun Korlantas, lalu lintas di jalan tol dan arteri juga mengalami kenaikan signifikan, dengan peningkatan 37 persen pada H-10 dan 22 persen pada H-9. Hal ini menjadi indikator bahwa pola perjalanan pemudik mulai lebih tersebar dan tidak terfokus pada satu waktu tertentu, sehingga dapat membantu menghindari penumpukan dan kemacetan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menambahkan pihaknya mengikuti semua kebijakan yang telah disepakati bersama. Heru melihat adanya tren kenaikan jumlah pemudik dibandingkan tahun lalu. 

"Data menunjukkan bahwa H-10 tahun ini mengalami kenaikan 14,7 persen dibandingkan tahun lalu, sedangkan pada H-9 terjadi lonjakan hingga hampir 80 persen. Hal ini menunjukkan kebijakan WFA dan perpanjangan masa libur memiliki dampak positif dalam penyebaran arus mudik," kata Heru.

Selain meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak, Menhub bersama Kakorlantas Polri juga meninjau arus angkutan barang di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegoro pada Senin dini hari (24/3/2025). Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran angkutan barang setelah diberlakukannya pengalihan angkutan barang dari Pelabuhan Merak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement