Senin 24 Mar 2025 07:31 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng Saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Masyarakat diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat pancaroba.

Sejumlah penumpang Kapal Motor (KM) Awu berjalan keluar di dermaga Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). PT Pelni mencatat sebanyak 1.074 pemudik dari Kumai, Kalimantan Tengah turun di pelabuhan Tanjung Emas Semarang menggunakan kapal tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah penumpang Kapal Motor (KM) Awu berjalan keluar di dermaga Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). PT Pelni mencatat sebanyak 1.074 pemudik dari Kumai, Kalimantan Tengah turun di pelabuhan Tanjung Emas Semarang menggunakan kapal tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Jawa Tengah saat puncak arus mudik Lebaran 2025. Masyarakat diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat pancaroba.

"Waspadai ekskalasi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode antara 26 sampai 30 Maret 2025," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, di Semarang, Senin (24/3/2025).

Baca Juga

Yoga menjelaskan terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang secara umum akan terjadi di hampir seluruh Jawa Tengah. Potensi hujan akan terjadi pada siang menjelang sore hingga awal malam hari.

"Durasinya berkurang dibanding sebelumnya, hanya sekitar dua sampai tiga jam," katanya.

Dia mengimbau pemudik yang akan melakukan perjalanan agar bisa membaharui informasi perkembangan cuaca melalui layanan digital Weather for Traffic pada laman BMKG. Menurut dia, informasi cuaca di sepanjang jalur darat di wilayah Jawa Tengah tersedia pada aplikasi tersebut.

"Akurasinya sekitar 90 persen, prakiraan hingga tujuh hari ke depan, dan jika terdapat perubahan akan disampaikan sesegera mungkin dalam aplikasi tersebut," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau pemudik memanfaatkan informasi pada aplikasi tersebut untuk menyiapkan rencana perjalanannya. Wilayah Jawa Tengah, menurut dia, saat ini secara umum telah memasuki musim peralihan dari hujan ke kemarau.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement