Sabtu 22 Mar 2025 11:15 WIB

Bangun Jet Temput Next Gen, Trump Pilih Gandeng Boeing

Boeing mengalahkan Lockheed Martin Corp untuk kontrak jet tempur generasi ke-6 AU AS.

Render grafis yang disediakan oleh Angkatan Udara AS ini menunjukkan Platform Dominasi Udara Generasi Berikutnya (NGAD), F-47. Pada hari Jumat, 21 Maret 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Angkatan Udara telah memilih Boeing untuk memproduksi jet tempur generasi berikutnya.
Foto: AP
Render grafis yang disediakan oleh Angkatan Udara AS ini menunjukkan Platform Dominasi Udara Generasi Berikutnya (NGAD), F-47. Pada hari Jumat, 21 Maret 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Angkatan Udara telah memilih Boeing untuk memproduksi jet tempur generasi berikutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Donald Trump memutakhirkan rencana pengembangan jet tempur generasi berikutnya dengan memberikan kontrak kepada Boeing Co sebagai upaya mempertahankan supremasi udara Amerika Serikat (AS). Hal itu dilakukan di tengah peningkatan pesat kekuatan militer China.

Trump membuat pengumuman tentang pengembangan jet tempur itu di Ruang Oval, Gedung Putih, Jumat (21/3/2025), bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth yang mengatakan langkah itu mengirim pesan yang sangat langsung dan jelas kepada sekutu bahwa AS tidak meninggalkan mereka.

Baca Juga

Hegseth menambahkan, rencana itu menjadi peringatan bagi musuh-musuh AS bahwa Paman Sam akan dapat memproyeksikan kekuatannya di seluruh dunia tanpa hambatan untuk generasi yang akan datang.

Beberapa detail program, yang dikenal sebagai platform Dominasi Udara Generasi Berikutnya itu, telah terungkap.

Boeing mengalahkan Lockheed Martin Corp untuk kontrak jet tempur generasi keenam Angkatan Udara AS, yang disebut F-47, yang tampaknya namanya mengacu kepada Trump sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.

Trump, yang juga merupakan presiden ke-45 sebelum kembali ke Gedung Putih pada Januari 2025, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat masa depan itu akan menjadi sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya "dalam hal semua atribut jet tempur," mulai dari kecepatan hingga kemampuan manuver hingga muatannya.

"F-47 akan menjadi pesawat paling canggih, paling berkemampuan, dan paling mematikan yang pernah dibuat," kata Trump.

"Versi eksperimental pesawat tersebut telah diam-diam diterbangkan selama hampir lima tahun, dan kami yakin bahwa pesawat itu jauh lebih unggul daripada kemampuan negara lain mana pun."

Ia mengatakan armada pesawat baru, yang dilengkapi dengan "teknologi siluman canggih" itu, akan dibangun selama masa jabatan keduanya.

Ketika pemerintahan Trump mengambil langkah lebih lanjut dalam pengembangan pesawat tersebut, yang nantinya akan terbang didampingi dengan pesawat nirawak pendamping, Tiongkok dilaporkan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan pesawat tempur tanpa ekor generasi berikutnya yang secara tidak resmi dikenal sebagai J-36.

Trump mengatakan Amerika Serikat akan terbuka untuk menjual versi F-47 yang diturunkan ke sekutu tertentu.

"Kami ingin mengurangi pengaruh mereka sekitar 10 persen, yang mungkin masuk akal, karena suatu hari nanti, mungkin mereka bukan sekutu kami, bukan?" katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement