REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok militan Houthi pada Jumat (21/3/2025) mengatakan, bahwa mereka sukses menghantam target militer di Israel dengan sebuah misil balistik hipersonik. Dalam sebuah pernyataan di televisi, juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan angkatan bersenjata Yaman melancarkan sebuah "operasi militer kualitatif", menargetkan sebuah fasilitas militer di Jaffa, sebuah kota di Israel tengah menggunakan misil Palestine 2.
"Operasi ini berjalan sukses dan mencapai tujuannya," kata Saree, dikutip Anadolu.
Saree menekankan bahwa, operasi militer Houthi mendukung Gaza, "tidak akan berhenti terlepas dari agresi berlanjut Amerika Serikat."
"Operasi-operasi ini, bersamaan dengan blokade kapal-kapal Israel, akan berlanjut hingga agresi terhadap Gaza dihentikan dan pemblokadean dicabut," kata Saree.
Untuk kali pertama sejak gencatan senjata di Gaza pada Januari, kelompok militan Houthi kembali mengirim rudal balistik ke wilayah Israel sejak Selasa (18/3/2025). Yahya Saree awal pekan ini mengklaim pihaknya menyasar pangkalan udara Nevatim di gurun Negev dengan rudal balistik Palestine-2.
Tidak hanya pangkalan udara, Bandara Ben Guiron juga menjadi sasaran rudal balis tik Houthi. Saree mengingatkan bahwa, Houthi akan terus menambah jangkauan target rudal balistik ke Israel dalam beberapa hari ke depan kecuali rezim Zionis menghentikan serangan udaranya di Jalur Gaza.
"Yaman, kepemimpinan, rakyat, dan angkatan darat tidak akan tinggal diam sementara menyaksikan pembantaian terhadap rakyat kami di Gaza," kata Saree dalam sebuah pidato di televisi, Rabu lalu.