Kamis 20 Mar 2025 16:02 WIB

Dedi Mulyadi Tegaskan Insentif Delman dan Becak Bukan Pemborosan, Ungkap Sumber Dananya

Pengemudi delman dan becak diberi insentif Rp 3 juta agar tak beroperasi saat mudik.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi diwawancara wartawan usai Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lodaya 2025, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025). Operasi ketupat Lodaya digelar sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H.
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi diwawancara wartawan usai Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Lodaya 2025, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025). Operasi ketupat Lodaya digelar sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan insentif bagi pengemudi delman hingga becak dalam periode Lebaran 2025 ini, bukanlah pemborosan, jika melihat kerugian yang diakibatkan oleh kemacetan. Ia pun mengungkap sumber dana dari insentif itu.

"Tidak boros. Misal pemerintah mengeluarkan uang Rp6 miliar, lancar, tidak macet. Kemudian saya tidak mengeluarkan Rp6 miliar, lalu macet sampai tujuh jam, mana yang lebih boros?,' kata Dedi di Gedung Sate Bandung, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga

Pemprov Jawa Barat, ujar Dedi, mengeluarkan kompensasi untuk angkutan delman, becak, bahkan disebutnya sampai angkutan kota, agar tidak beroperasi di masa arus mudik dan balik, memiliki biaya yang cukup mahal.

"Saya mengeluarkan kompensasi bahkan harganya mahal. Saya kasih Rp3 juta tapi anggaran jalannya naik, dari Rp600 miliar jadi Rp2,4 triliun dan bangunan sekolahnya naik dari Rp50 miliar menjadi Rp1,3 triliun, itu semua hasil dari realokasi anggaran," ujar Dedi.

Dedi mengatakan uang insentif yang dibagikan kepada pengemudi delman, becak, dan juga angkutan kota, merupakan hasil pemotongan belanja perjalanan dinas pegawai kedinasan provinsi. "Jadi yang biasanya dipakai jalan-jalan sama pegawai provinsi, hari ini dikasih ke Mang Oding (misalnya). Jadi bisa jalan-jalan waktu Lebaran," ucap Dedi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement