Rabu 19 Mar 2025 04:25 WIB

Kapal Induk AS Kali Ketiga Diserang, Washington Akui Houthi Miliki Rudal-Rudal Canggih

Serangan Houthi terhadap USS Harry Truman adalah yang ketiga dalam 48 jam terakhir.

Sebuah pesawat diluncurkan dari USS Harry S. Truman di Laut Merah sebelum serangan udara di Sanaa, Yaman, Sabtu, 15 Maret 2025.
Foto: Angkatan Laut AS via AP
Sebuah pesawat diluncurkan dari USS Harry S. Truman di Laut Merah sebelum serangan udara di Sanaa, Yaman, Sabtu, 15 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok militant Houthi pada Selasa (18/3/2025) kembali melancarkan serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman di Laut Merah. Serangan ini adalah kali ketiga dalam 48 jam terakhir.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan, mereka juga menargetkan kapal perusak AS sebagai balasan atas serangan udara AS terhadap Yaman. "Amerika harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi memiliterisasi Laut Merah dan memperluas skup konfrontasi," kata Saree.

Baca Juga

Dia mengingatkan bahwa keberlanjutan serangan udara AS terhadap Yaman, "memberikan dampak negatif terhadap navigasi maritim."

Pada Senin (17/3/2025) Washington melancarkan serangan terbaru di wilayah Yaman, menargetkan pabrik besi di provinsi Al-Hudaydah. Dilaporka lebih dari 50 orang meninggal dunia dan 100 lain luka-luka akibat serangan itu. 

Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal laut terafiliasi Israel yang melalui Laut Merah dan Laut Arab tepatnya d selat Bab al-Mandab dan Teluk Aden sejak 2023. Serangan yang mereka sebut sebagai solidaritas untuk Jalur Gaza itu telah mengakibatkan disrupsi terhadap jalur perdagangan global.

Pada Januari, Houthi menghentikan serangan menyusul tercapainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Namun, Houthi melanjutkan aksi pemblokadean kapal setelah Israel menyetop arus bantuan kemanusian masuk ke Gaza pada 2 Maret 2025.

photo
Houthi Laut Merah - (Republika)

 

sumber : Andaolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement