REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan masyarakat di Gaza Palestina saat ini masih memprihatinkan dan membutuhkan bantuan ari berbagai pihak. Bosowa Peduli berupaya memperluas jangkauan bantuan di bulan Ramadhan hingga mancanegara dengan membagikan paket iftar di Palestina pada 13 Maret 2025 sebagai bentuk komitmen terhadap kemanusiaan.
Sebanyak 500 porsi makanan iftar didistribusikan di wilayah Gaza City yang diberikan pada 500 jiwa penerima manfaat. Bantuan ini berhasil diimplementasikan berkat bantuan seluruh keluarga Bosowa Peduli dan zakat dari Bosowa Education.
"Kita semua umat Islam prihatin dengan kondisi yang ada di sana. Untuk meringankan beban mereka, kita berusaha membagikan paket Iftar di Gaza Palestina," ujar Head of Bosowa Peduli, Hafit Timor Mas’ud, dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (16/3/2025).
Pembagian Paket Iftar di Gaza didasari oleh keadaan akibat genosida yang telah mengakibatkan lebih dari 2 juta orang mengungsi, merusak mata pencaharian, dan menghancurkan sistem pangan. Sekitar 70 persen lahan pertanian hancur, sementara akses terhadap bantuan kemanusiaan sangat terbatas.
Selain itu, layanan kesehatan, air bersih, sanitasi, dan kebersihan telah runtuh. Jika situasi ini terus berlanjut, krisis pangan dan malnutrisi yang parah diperkirakan akan semakin memburuk. Hampir 2 juta orang dan lebih dari 90 persen populasi diperkirakan mengalami kerawanan pangan akut.
Maka dari itu, penyaluran ini turut bekerja sama dengan mitra reguler dan berfokus untuk membantu Palestina. Adapun mitra tersebut yakni Global Humanity Network (GHN) yang dalam waktu dua hari koordinasi akhirnya dilaporkan bahwa paket tersebut sudah terimplementasi.
"Bentuk implementasi ini kita titipkan yakni dana zakat untuk dibuat masakan dan diproduksi. Di sana, paket iftar yang dibagikan di kantong-kantong pengungsian. Jumlahnya tahap awal ada 500 porsi yang kita distribusikan di Gaza City," tutur Hafit.
Ia menambahkan, pembagian ini juga akan diimplementasikan di Al-Quds, Al-Aqsa tepi barat dalam waktu dekat. "Gaza menjadi tempat pertama penyeluruhan implementasi paket iftar ini, karena Gaza diketahui hancur luluh lantak hampir 74 persen wilayah tidak layak huni. Ekonominya juga hancur semuanya di situ," paparnya.
Selain itu, saudara-saudara di Gaza tidak punya kemampuan dan hanya berharap dari bantuan agar bisa menyambung hidupnya. Maka dari itu, perlu adanya intervensi untuk mereka.
“Inilah yang kita lakukan sekarang, mengintervensi supaya saudara-saudara kita itu bisa hidup, bisa menjalankan puasa. Ini sebagai salah satu berkah Ramadan apabila kita membantu Palestina, membantu Gaza, membantu Al-Aqsa, pahalanya kita insya Allah sama dengan yang menjalankan ibadah disana. Masya Allah,” ujar dia.
Sejalan dengan hal ini, Director in Charge Bosowa Education, Asrul Hidayat mengatakan, implementasi iftar ke Palestina merupakan kontribusi dari penerapan visi Bosowa yakni memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami menjalankan program ini secara nyata untuk menyentuh masyarakat secara langsung di manapun berada, baik secara nasional maupun global,” tuturnya.
Bosowa Peduli akan terus membersamai Palestina untuk terus melaksanakan program-program yang lain dan akan hadir juga di Al-Aqsa untuk menyebarkan kebaikan.