Selasa 04 Mar 2025 13:09 WIB

Setop Pelecehan Seksual! Satgas PPKS Cyber University Ungkap 5 Poin Krusial Saat Kampanye

Satgas PPKS Cyber University menggelar kampanye publik pencegahan kekerasan seksual.

Satgas PPKS Cyber University aktif menggelar kampanye publik dan sosialisasi untuk mencegah pelecehan seksual bersama warga.
Foto: cyber university
Satgas PPKS Cyber University aktif menggelar kampanye publik dan sosialisasi untuk mencegah pelecehan seksual bersama warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan masyarakat bukan sekadar isu, tapi tanggung jawab bersama. Kekerasan seksual tak hanya berdampak buruk bagi korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga merusak harmoni sosial.

Sebagai bentuk komitmen, Satgas PPKS Cyber University aktif menggelar kampanye publik dan sosialisasi di lingkungan kampus, melibatkan seluruh sivitas akademika, mulai dari rektorat, dosen, tendik, staf kantor, hingga satpam dan Office Boy (OB). Tak hanya itu, Satgas juga memperluas jangkauan dengan menggandeng mitra kampus serta komunitas di sekitar lingkungan universitas.

Inti utama dari Public Campaign yang digelar oleh Satgas PPKS Cyber University adalah ajakan tegas: “Mari Stop Pelecehan dan Kekerasan Seksual.” Kampanye ini tidak hanya menyuarakan pesan penting, tetapi juga merumuskan langkah-langkah konkret dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

Berikut ini poin-poin pencegahan dan penanganan pelecehan seksual:

1. Pencegahan Kekerasan Seksual

Pencegahan adalah langkah pertama yang krusial dalam mengurangi kekerasan seksual.

Beberapa cara pencegahan yang efektif meliputi:

• Edukasi dan Penyuluhan

Masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai kekerasan seksual, apa itu kekerasan seksual, dampaknya, dan bagaimana cara mencegahnya.

Program edukasi dapat dilakukan melalui sekolah, komunitas, dan media. Terutama untuk remaja dan anak-anak, penting untuk mengajarkan mereka tentang hak-hak tubuh mereka dan bagaimana mengenali serta menanggapi perilaku yang tidak pantas.

• Peningkatan Kesadaran tentang Kesetaraan Gender

Banyak kekerasan seksual terjadi karena ketimpangan kekuasaan dan diskriminasi berbasis gender. Mengedukasi masyarakat tentang kesetaraan gender dan pentingnya saling menghormati antara laki-laki dan perempuan sangat penting untuk mencegah kekerasan.

• Penguatan Peran Keluarga

Keluarga adalah garis depan dalam pencegahan kekerasan seksual. Membangun komunikasi yang sehat di keluarga dapat mengurangi risiko terjadinya kekerasan. Orangtua juga perlu mengawasi pergaulan anak-anak mereka, termasuk memantau aktivitas online untuk menghindari eksploitasi seksual.

• Pelatihan bagi Penegak Hukum dan Petugas Sosial: Membekali polisi, petugas sosial, dan tenaga medis dengan pelatihan mengenai bagaimana menangani kasus kekerasan seksual secara sensitif dan profesional sangat penting. Ini juga mencakup penyediaan informasi tentang hak-hak korban dan prosedur hukum yang berlaku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement