Sabtu 01 Mar 2025 04:38 WIB

Kondisi Paus Fransiskus Memburuk

Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan saat tengah dirawat.

Lilin terlihat di dekat foto Paus Fransiskus di luar Poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Ahad, 23 Februari 2025, tempat Paus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari.
Foto: AP Photo/Gregorio Borgia
Lilin terlihat di dekat foto Paus Fransiskus di luar Poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Ahad, 23 Februari 2025, tempat Paus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN – Paus Fransiskus dilaporkan menderita “krisis pernapasan terisolasi” yang menyebabkan dia muntah-muntah. Hal ini memicu kondisi pernapasannya “memburuk secara tiba-tiba”, kata Vatikan.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat sore setelah Paus yang berusia 88 tahun, menghabiskan pagi harinya bergantian “pelatihan pernapasan” dengan doa di kapel di rumah sakit Gemelli Roma, tempat ia berjuang melawan pneumonia selama dua pekan.

Baca Juga

Vatikan mengatakan dalam pembaruannya pada malam hari bahwa Paus menghirup muntahan tersebut, yang menyebabkan kondisi pernapasannya “memburuk secara tiba-tiba”.

Dia kemudian diberikan “ventilasi mekanis non-invasif” untuk membantunya bernapas, yang mendapat “respon yang baik”, tambah Vatikan. Paus Fransiskus tetap “waspada dan memiliki orientasi yang baik” dan terus melanjutkan perawatannya. Prognosis dokternya tetap dijaga.

Seorang pejabat Vatikan mengatakan krisis pernafasan pada hari Jumat tidak berlangsung lama dan dokternya diperkirakan memerlukan waktu 24-48 jam untuk menilai bagaimana kejadian tersebut akan mempengaruhi kondisi klinisnya. Peristiwa ini terjadi setelah tiga hari di mana kesehatan Paus menunjukkan “sedikit” perbaikan, yang berarti situasinya tidak lagi dianggap kritis.

Pada hari Rabu, hasil CT scan dada Paus “menunjukkan evolusi normal” dari peradangan di paru-parunya, sementara “insufisiensi ginjal ringan”, yang didiagnosis pada hari Minggu, telah teratasi.

Tidak jelas berapa lama dia akan dirawat di rumah sakit. Vatikan mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa Paus Fransiskus tidak akan memimpin kebaktian gereja pada tanggal 5 Maret untuk menandai dimulainya masa Prapaskah. Francis dirawat di rumah sakit pada 14 Februari dan kemudian didiagnosis menderita infeksi saluran pernapasan dan pneumonia di kedua paru-parunya.

Dia rentan terhadap infeksi paru-paru karena dia menderita radang selaput dada saat dewasa muda dan salah satu paru-parunya diangkat saat dia menjalani pelatihan menjadi pendeta di negara asalnya, Argentina.

Doa malam untuk kesehatan Paus terus dilakukan di Basilika Santo Petrus serta di kota-kota besar di Italia dan luar negeri. Vigil juga diadakan di luar Gemelli, yang telah lama menjadi rumah sakit pilihan Paus.

Paus menderita penyakit yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Dia dirawat di rumah sakit pada Maret 2023 karena akhirnya didiagnosis menderita pneumonia. Ia juga menjalani operasi usus besar pada Juni 2021. Paus sering terlihat menggunakan kursi roda atau tongkat karena nyeri saraf sciatic dan masalah lutut. Sebelum masuk rumah sakit, Paus mempunyai jadwal yang padat, terutama dengan acara-acara yang berkaitan dengan tahun Yobel Katolik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement