REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pecatur muda Indonesia yang baru berusia 17 tahun, Satria Duta, tampil apik pada ajang Indonesian GM dan IM Tournament 2025, yang berakhir Senin (24/2/2025). Dalam turnamen catur yang berlangsung 11 babak di Bandung, Jawa Barat tersebut, Duta finis di urutan kedua dengan meraih nilai 8,5 VP (Victory Point).
Satria berada di bawah atlet catur asal Ukraina yang sudah bergelar Grand Master (GM) yang mengoleksi nilai 9. Dengan torehan 8,5 poin dari 11 pertandingan, Duta tak hanya finis di posisi kedua, melainkan juga menahbiskan dirinya resmi menyandang gelar Internasional Master (IM).
Satria hanya butuh 7,5 poin untuk mendapatkan norma IM ketiganya dan ini dapat saat babak kesepuluh. Biasanya gelar IM akan resmi didapat setelah federasi catur dunia (FIDE) bersidang, perkiraan dua hingga tiga bulan usai mendapat norma ketiga IM.
Sumardiono, ayah dari Duta, ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/2/2205), berharap setelah pencapaian ini anaknya mampu bersaing di jajaran pecatur dunia. "Sudah sejauh ini pencapaiannya, saya berharap Duta terus berlatih, bertanding di berbagai turnamen internasional. Untuk mendapat gelar Grand Master (GM), Duta harus banyak ikut turnamen dan biasanya turnamen ini lebih banyak di Eropa."
Oleh sebab itu, Sumardiono berharap ada sponsor yang mendukung kiprah Duta untuk ikut turnamen internasional. "Biayanya tidak kecil, apalagi kebanyakan turnamen catur yang diikuti GM lebih banyak digelar di Eropa. Karena untuk bisa dapat norma GM, harus bisa mengalahkan tiga pecatur bergelar GM dari tiga negara berbeda. Untuk bisa meraih GM, Duta harus mendapat tiga kali norma GM dan elo rating minimal 2.500," kata Aar, sapaannya.
Aar mengatakan dengan menjadi pecatur yang memiliki elo rating tinggi akan terbuka peluang mendapat undangan. "Kemarin di Bandung, Duta mendapat undangan, semuanya ditanggung. Peringkat kedua mendapat hadiah 1.800 USD atau sekira Rp 30 juta. Ini pendapatan terbesar sejauh ini, karena Duta masih kelas junior."
Jika biasanya seorang atlet itu mengikuti jejak orang tuanya. Ternyata tidak dengan Duta. Aar menceritakan kalau dia bukanlah pecatur. Anaknya kenal catur saat usia delapan tahun.
"Dulu saat jalan ke luar kota Duta diajak bermain catur dengan temannya di Semarang. Setelah itu saya buka aplikasi catur di handphone, dan Duta sering bermain. Bahkan saat Pandemi Covid saat usia duta 12 tahun dia sering bertanding bahkan bisa mengalahkan Gotham Chess. Sebelum main menekuni catur, Duta justru aktif di basket."
Aar sebagai orang tua kini mendukung apa pilihan dari sang buah hati yang sudah menjatuhkan pilihan ke dunia catur.
Pencapaian Duta meraih gelar IM juga mendapat apresiasi dari Percasi selaku induk organisasi olahraga catur di tanah air. Yang tidak menyangka dengan pencapaian IM Satria Duta tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, pembina PB Percasi Ir. Eka Putra Wirya memberikan apresiasi kepada Satria Duta meraih nilai Norma dalam Indonesian GM dan IM Tournament 2025 di Hotel Mewangi, Bandung, Senin (24/2/2025).
"Saya bangga dalam GM Turnament kali ini lahir catur muda berbakat IM Satria Duta. Untuk itu Ketua PB Percasi Utut Adianto berusaha menggelar event internasional seperti ini 3 bulan sekali, ” tegas Ir. Eka Putra Wirya saat menutup Indonesian GM dan IM 2025.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem bangga atas prestasi yang diraih pecatur muda Satria Duta yang menyandang gelar Internasional Master (IM) di usia 17 tahun.
"Dengan usia yang relatif muda, Satria Duta prestasinya bisa digenjot lebih cepat di tingkat Internasional untuk meraih nilai GM Norma hingga mencapai gelar GM murni," papar Kristianus Liem.
Pada kesempatan itu Sekjen PB Percasi Hendry Hendratno memberikan acungan jempol MF Satria Duta Raih Gelar Internasional Master (IM) di Indonesian GM dan IM Tournament. Dengan hasil yang diraih pecatur muda berusia 17 tahun itu berpeluang mengikuti kejuaraan Catur Internasional (FIDE) Zona 3.3 Asia di Mongolia yang rencana nya digelar 22 April hingga 2 Mei 2025.
"Sejak tampil di Olimpiade catur remaja di Budapest, Hongaria tahun lalu, saya sudah mempunyai prediksi Satria Duta memiliki bakat yang bagus ketika meraih IM Norma pertama. Semua itu terbukti, dengan waktu yang tidak lama langsung meraih gelar IM murni dengan mengumpulkan nilai IM Norma yang ketiga di Indonesian GM dan IM Tournament kali ini, “tegas Hendry.
Seusai bertanding Satria Duta mengatakan, akan lebih giat melakukan latihan. Apalagi sudah memiliki gelar IM dan akan diturunkan dalam kejuaraan Catur Internasional (FIDE) Zona 3.3 Asia di Ulan Bator, Mongolia yang rencananya digelar 22 April hingga 2 Mei 2025.
Satria Duta resmi menyandang gelar IM murni karena sudah memenuhi persyaratan yakni meraih tiga kali norma IM, dua norma IM sebelumnya di dapat di Olimpiade Catur Remaja di Budapest tahun 2024. Selain itu elo rating yang dikumpulkan sudah melebihi 2.400 sebagai syarat minimal. Kini IM Satria Duta memiliki elo rating 2.411.
Kini IM Satria Duta akan berjuang meraih gelar tertinggi di olahraga catur yakni gelar Grand Master (GM). Untuk bisa meraihnya, Satria harus mendapat tiga kali norma GM dan elo rating minimal 2.500.