Senin 24 Feb 2025 13:34 WIB

Prabowo Luncurkan Danantara, Haji Isam: Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas

Pengusaha asal Kalsel Haji Isam turut hadir dalam acara peluncuran BPI Danantara.

Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri dan Haji Isam meninjau proyek cetak sawah sejuta hektare di Merauke, Papua Selatan, Ahad (3/11/2024).
Foto: Republika.co.id
Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri dan Haji Isam meninjau proyek cetak sawah sejuta hektare di Merauke, Papua Selatan, Ahad (3/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Pembentukan Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara melalui konsolidasi dalam suatu dana investasi nasional.

Langkah itu disambut positif pengusaha nasional asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam yang turut hadir dalam acara tersebut. "Saya mengucapkan selamat atas diluncurkannya Danantara," ujar Haji Isam melalui keterangan resmi dikutip di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Baca Juga

Haji Isam percaya, Danantara dapat menjadi 'mesin' kekuatan ekonomi baru Indonesia untuk hari ini dan masa depan. Lewat Danantara, kata dia, pengaturan aset BUMN akan lebih optimal sekaligus meningkatkan investasi yang lebih berkelas tinggi.

"Saya yakin Danantara ke depan akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan perekonomian Indonesia," kata pemilik Jhonlin Group tersebut.

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan melakukan pengelolaan aset negara untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor strategis. Di antaranya, energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, hingga ketahanan pangan.

Nantinya Danantara mengelola aset total senilai 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14 ribu triliun. Dengan modal awal dari pemerintah sebesar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 325,8 triliun, diharapkan seluruh proyek tersebut, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga delapan persen per tahun.

Menurut Haji Isam, target tersebut terbilang rasional. Pasalnya, Danantara bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, dengan mengkonsolidasikan aset-aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global.

Hal itu sekaligus memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung target dan program pemerintah. "Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Haji Isam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement