REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan S3 (Doktoral) sering dianggap sebagai jenjang pendidikan yang paling tinggi dan terhormat. Meskipun tidak semua orang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, bagi sebagian orang, kuliah S3 merupakan langkah yang sangat penting untuk mengembangkan karier dan memberikan kontribusi lebih besar pada masyarakat.
Universitas Nusa Mandiri (UNM) menyadari pentingnya pendidikan lanjutan ini dan kini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi ke program S3 dalam bidang Informatika, dengan peminatan Computer Vision dan Biomedical Informatics.
Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM), Prof Dwiza Riana mengatakan bahwa kuliah S3 bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi lebih kepada mendalami bidang tertentu dengan pendekatan yang lebih mendalam, kritis, dan inovatif.
“S3 memberikan kesempatan untuk mendalami ilmu pengetahuan atau bidang tertentu secara lebih mendalam. Para mahasiswa S3 dapat mengembangkan spesialisasi mereka dan menjadi pemimpin atau ahli di bidangnya. Pendidikan S3 mempersiapkan mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang mendalam dan bermanfaat. Para doktor sering kali berkontribusi pada inovasi, temuan ilmiah baru, atau solusi untuk masalah yang dihadapi dunia,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Sabtu (8/2/2025).
Prof Dwiza menegaskan bahwa gelar doktoral membuka peluang bagi individu untuk berkarier di bidang akademik, menjadi dosen atau peneliti, serta berperan dalam pengembangan kebijakan atau perusahaan besar yang membutuhkan keahlian khusus. Bagi banyak profesional, memiliki gelar S3 dapat meningkatkan kredibilitas dan memberikan pengakuan yang lebih tinggi dalam dunia profesional. Dalam bidang seperti kedokteran, teknologi, atau kebijakan publik, gelar S3 menjadi simbol keahlian dan dedikasi.
“Universitas Nusa Mandiri kini membuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke program S3 Informatika dengan dua peminatan unggulan: Computer Vision dan Biomedical Informatics. Program ini bertujuan untuk mengembangkan peneliti dan profesional di bidang teknologi informasi yang memiliki keahlian khusus dalam dua topik ini yang sangat relevan dengan kebutuhan industri dan dunia riset saat ini,” ujarnya.