REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2025 adalah tahun yang sarat makna. Bagi bangsa Indonesia, usia kemerdekaan yang ke-80 tahun adalah momentum untuk kembali menyalakan bara semangat persatuan, kerja keras, dan pengabdian.
Bagi Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, tahun ini menjadi tonggak bersejarah. Di usia 24 tahun pengabdiannya, UNM menegaskan komitmennya terus berdiri di garis depan pendidikan, riset, dan inovasi demi masa depan Indonesia.
Pendidikan Sebagai Benteng Masa Depan
Sejak awal berdiri, UNM memegang teguh visi untuk menjadi perguruan tinggi yang tidak sekadar mencetak lulusan, tetapi melahirkan generasi pembaharu.
Dengan Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE), integrasi dengan konsep Kampus Berdampak, dan fokus pada literasi digital, UNM membentuk mahasiswa yang tidak hanya ahli secara teknis, juga kuat secara karakter, berdaya saing global, dan berjiwa nasionalis.
Rektor Universitas Nusa Mandiri, Prof Dr Dwiza Riana menegaskan, pendidikan adalah jalan panjang yang menentukan arah bangsa.
“Mengisi kemerdekaan bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menanam benih masa depan. Setiap mahasiswa yang kami didik adalah bagian dari cita-cita besar bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas, riset unggul, dan pengabdian berkelanjutan, UNM ingin melahirkan generasi emas yang siap memimpin Indonesia di panggung dunia,” ujarnya melalui keterangan, Rabu (20/8/2025).
Riset dan Inovasi: Napas Kemajuan
Bagi UNM, riset bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. Di tengah kemajuan teknologi, kampus ini aktif mengembangkan penelitian di bidang Artificial Intelligence, Big Data, Internet of Things, dan Cybersecurity.
Hasilnya bukan hanya publikasi di jurnal internasional bereputasi, tetapi juga inovasi nyata yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Setiap ide yang lahir di ruang kelas dan laboratorium UNM diarahkan untuk memiliki dampak sosial, membuktikan bahwa pendidikan tinggi adalah sumber solusi, bukan sekadar teori.
Pengabdian yang Menyentuh Akar Rumput
Di usia 24 tahun, UNM tak pernah berhenti hadir di tengah masyarakat. Pelatihan literasi digital, pemberdayaan UMKM, pendampingan desa cerdas, hingga penguatan kapasitas guru dan sekolah menjadi jejak nyata pengabdian yang menembus batas ruang akademik.
“Kami percaya pendidikan bukan hanya untuk mereka yang duduk di bangku kuliah. Pendidikan harus menyentuh setiap lapisan masyarakat, dari kota hingga desa,” tegas Prof Dwiza.
Kemitraan Global untuk Generasi Mendunia
UNM sadar dunia pendidikan hari ini tak lagi memiliki sekat. Kolaborasi internasional dengan kampus luar negeri, lembaga riset, dan industri global menjadi jembatan bagi mahasiswa dan dosen untuk belajar, berkarya, dan berkompetisi di level dunia.
Langkah ini memastikan, lulusan UNM tidak hanya menjadi bagian dari Indonesia, tetapi juga bagian dari peradaban global.
Semangat Kebangsaan yang tak Pernah Padam
Bertepatan dengan 80 tahun kemerdekaan RI, perayaan ulang tahun ke-24 UNM menjadi momentum meneguhkan kembali semangat kebangsaan. Melalui berbagai kegiatan akademik dan non-akademik, nilai cinta tanah air, toleransi, dan kepedulian sosial terus ditanamkan pada civitas akademika.
UNM berdiri tegak dengan satu keyakinan : pendidikan dan inovasi adalah jalan paling pasti untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Di usia 24 tahun, kampus ini berjanji akan terus menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan pengabdian, menyalakan obor kemerdekaan di setiap hati generasi muda bangsa.