Jumat 31 Jan 2025 10:17 WIB

Menhan Sjafrie dan Menhan Prancis Bertemu Bahas Rafale dan Scorpene

Prancis siap membantu Indonesia mengembangkan kekuatan TNI AL dan TNI AD.

Kepala Biro Infohan Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Kepala Biro Infohan Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Menhan Prancis Sebastien Lecornu di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025). Keduanya pun menggelar pertemuan tertutup di Gedung Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan.

Kepala Biro Infohan Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang membenarkan, pertemuan Menhan Sjafrie dan Menhan Lecornu membahas tentang kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale dan dua unit kapal selam Scorpene. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk saling meningkatkan tukar personel dan pengembangan kapasitas militer.

Baca Juga

"Tadi sempat disebutkan final adalah (kontrak) Rafale ini mempunyai karakteristis tidak kalah dengan pesawat tempur lainnya, dan komitmen Menhan Prancis akan dikawal. (Kontrak) kapal selam salah satu pembahasan komitmen Prancis apa yang direncanakan Indonesia dan dijalankan Pak Prabowo saat menhan akan dituntaskan (Sjafrie)," kata Frega di Kemenhan, Jumat.

Menurut dia, pertemuan tersebut juga membahas komitmen Menhan Lecornu untuk membantu pengembangan kapasitas kekuatan TNI AL dan TNI AD. Pasalnya, Indonesia membutuhkan penambahan dan modernisasi alutsista baru di laut dan darat,

"Ini jadi kebutuhan kita sebagai negara kepulauan di antara dua lautan besar, ini disampaikan Menhan Sjafrie dan Menhan Sebastian. Sebagai negara kita ingin mengembangkan kemampuan Angkatan Laut, dan juga penting pengembangan Angkatan Darat karena daratan kita juga luas," ucap Frega.

Dia juga mengungkapkan, Menhan Sjafrie dijadwalkan akan mengunjungi salah satu kapal perang Prancis yang sedang berada di kawasan. Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan kedua pihak untuk menjaga kawasan masing-masing agar tidak ada hegemoni di kawasan.

"Prancis tak ingin ada hegemoni, dan kita berkawan dengan semuanya, dan berharap stabilitas di kawasan," kata Frega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement