REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Erspo baru saja merilis jersey tim nasional untuk laga 2025 dua pekan lalu. Peluncuran dilakukan di Amsterdam, Belanda. Ada beberapa pemain timnas diaspora yang diajak menjadi bintang iklan seragam baru tersebut.
Kaus olahraga baru akan dijual pada pertengahan Februari, namun di lokapasar sudah muncul produk bajakannya. Seperti yang dilihat Republika Online pada Kamis (30/1/2025) petang, sejumlah penjual online sudah menawarkan jersey baru yang mirip dengan jersey resmi Erspo. Harganya pun relatif terjangkau. Ada yang menjual di bawah Rp 100 ribu.
Namun tentu saja, kualitas jersey tersebut, mulai dari bahan, sablonan, ditel, dan lainnya akan berbeda. Pemilik Erspo, Muhammad Sadad, pernah berkomentar soal jersey bajakan ini saat diwawancara khusus oleh Republika Online, Desember kemarin.
Republika bertanya, bagaimana sikap Erspo terhadap produk bajakan? Apakah Erspo akan merangkul para penjual jersey bajakan itu? Terhadap pertanyaan ini, Sadad menjawab bahwa sempat di awal awal Erspo bekerjasama dengan Regas Sport untuk merangkul para reseller kostum timnas. Ia menilai kolaborasi adalah jalan keluar terbaik bagi kedua pihak.
Namun ia akui pembajakan jersey tersebut. “Kalau ditanya bagaimana perasaan, ya…sedih juga,” kata Sadad. Menurut dia, Erspo sudah melakukan sejumlah hal, seperti memberi royalti ke pemain, membayar komitmen ke PSSI. “Tidak sedikit ya..” kata dia, lebih lanjut.
Sadad enggan berkomentar lebih rinci soal hal ihwal pembajakan ini. Namun ia tegaskan, bagi reseller yang berjualan produk bajakan, Erspo punya wadah khusus, bahkan diskon khusus untuk mereka berdagang jersey resmi original. Namun tampaknya pendekatan ini tidak populer bagi pedagang kostum timnas.