REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasti pernah, kan, ngobrol sama Siri yang jawabnya nggak selalu nyambung atau pakai Netflix yang tahu betul selera kamu sampai ngeri sendiri? Itu semua berkat AI alias kecerdasan buatan.
Di acara BSI CEO Talk'25 bertema "The Power of AI to Inspire and Transform Generations" yang digelar Kamis, 23 Januari 2025 di Gedung Rektorat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Daniel Boy Manihuruk, Co-Founder AICO (Artificial Inteligence Community), buka-bukaan soal AI. Dan jangan salah, AI itu bukan robot jatuh cinta atau mesin yang bakal nguasain dunia. Ini soal alat pintar yang bisa bikin hidup kamu jauh lebih enteng.
Daniel dalam paparannya bilang, AI itu teknologi yang bisa belajar dan berpikir kayak manusia. Bayangin punya asisten yang nggak pernah tidur dan selalu siap bantu 24/7. Gila nggak, tuh.
Contohnya:
- Siri buat nyari info atau nyalain lagu favorit cuma pakai suara.
- Netflix yang kasih rekomendasi film pas banget sama mood nontonmu.
- ChatGPT buat nyusun naskah, bikin presentasi, bahkan bantuin riset.
- Mobil Tanpa Sopir yang ngelaju di jalan lebih pinter dari kamu waktu ngantuk.
“AI bakal ngalahin manusia?” Mitos itu udah basi. Daniel cerita kalau AI ngalahin Garry Kasparov di catur sejak 1997 lawan Deep Blue. Tapi, dia ngingetin, ini bukan soal Manusia vs AI, tapi Manusia dengan AI vs tanpa AI. Gampangnya, yang pakai AI bakal lebih unggul dari yang nggak tahu cara pakainya. Jadi, jangan takut—peluk AI, jangan tandingin!
AI bisa ngelakuin tugas berulang yang bikin kamu mumet. Mau hidup lebih teratur? Gunakan AI buat bantu kerja, belajar, atau sekadar bikin konten. Lupa bawa pulpen? Siapa peduli, kan, kalau semuanya serba digital?
“Sudah saatnya kamu berhenti takut sama teknologi dan mulai manfaatin AI buat jadi senjata rahasia. Dari nge-game sampai bikin karya, AI adalah masa depan. Dan kabar baiknya? Masa depan itu sudah di sini!” ungkap Daniel.