Senin 20 Jan 2025 13:54 WIB

Kemenlu Respons Wacana Utusan Presiden Trump, Warga Gaza Direlokasi ke Indonesia

Steve Witkoff mengusulkan warga Gaza, Palestina direlokasi ke Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Anak-anak Gaza duduk di dalam tenda di kamp pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, Palestina, Jumat (27/12/2024).
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anak-anak Gaza duduk di dalam tenda di kamp pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, Palestina, Jumat (27/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menegaskan, Indonesia tidak pernah menerima usulan dari pihak mana pun terkait pengungsi Gaza, Palestina. Termasuk usulan dari pemerintah Amerika Serikat, soal wacana relokasi besar-besaran pengungsi Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan untuk merespons wacana relokasi pengungsi Gaza yang diusulkan di tengah rencana kunjungan utusan Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff ke Gaza, sebagaimana diwartakan media AS, NBC News, Sabtu (18/1/2025). "Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini," kata Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Dalam laporan NBC tersebut, seorang pejabat yang terlibat dalam transisi kepemimpinan AS menyatakan, Witkoff berencana mengunjungi Gaza untuk memastikan implementasi gencatan senjata. Sembari memastikan penegakan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembahasan tahap selanjutnya, Trump dan timnya juga memperhatikan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah terkait nasib dua juta warga Palestina di Gaza. Tempat tinggal mereka harus diperhatikan saat rekonstruksi Gaza berjalan. Witkoff dilaporkan menyetujui ide pemindahan warga Gaza ke Indonesia.

"Indonesia, misalnya, menjadi salah satu tempat yang dibahas sebagai tujuan (relokasi) sebagian dari (warga Gaza)," demikian petikan laporan NBC tersebut, mengutip sang pejabat transisi.

Namun, tim transisi Trump mengaku, wacana tersebut sangat kontroversial baik bagi kalangan warga Palestina maupun masyarakat Arab pada umumnya. Banyak yang meyakini bahwa relokasi ke tempat lain justru memberi dalih bagi Israel untuk mengusir warga Gaza dari Tanah Airnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement