Senin 20 Jan 2025 13:38 WIB

Resmikan 37 Proyek Energi Terbesar, Prabowo Singgung Jokowi

Presiden Prabowo meresmikan 26 pembangkit serta 11 transmisi dan gardu induk.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Erik Purnama Putra
Presiden Prabowo Subianto tiba di kawasan PLTA Sumedang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025).
Foto: Biro Pers Setpres
Presiden Prabowo Subianto tiba di kawasan PLTA Sumedang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kerja keras semua pihak sehingga proyek ketenagalistrikan di 18 provinsi bisa terselesaikan. Total ada 37 proyek diresmikan yang dipusatkan di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025).

Perinciannya, sebanyak 26 pembangkit, serta 11 transmisi dan gardu induk. "Saudara-saudara sekalian, perlu diverifikasi, mungkin ini peresmian proyek energi terbesar di dunia, 3,2 gigawatt sekaligus (pembangkit listrik)," kata Prabowo saat memberikan sambutan menuju prosesi peresmian.

Baca Juga

Dia menilai, capaian itu hasil karya seluruh anak bangsa. Buah dari kerja keras semua instansi, institusi, lembaga. Tak lupa, Prabowo menyinggung peran pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan yang dipimpin Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira 10 tahun beliau memimpin, ini bagian dari kerja keras beliau, kerja keras pemerintah sebelum pemerintah yang saya pimpin. Ya mungkin ini takdir dan keberuntungan saya pada hari, persis bulan ketiga, hari ini saya dilantik tiga bulan yang lalu 20 Oktober (2024), sekarang 20 Januari (2025). Pada bulan ketiga saya dapat meresmikan gugusan proyek sebesar ini," ujar Prabowo.

Dia menegaskan, pentingnya akselerasi di bidang energi untuk transformasi bangsa ini. Indonesia ingin menjadi negara maju, modern. Muaranya menuju peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat. Kemiskinan dihilangkan.

Oleh karena itu, Indonesia, menurut Prabowo, harus menjadi negara industri. Ada penguasaan teknologi di sana. Negara yang bisa mengolah sumber daya alam menjadi barang jadi. Pada saat yang sama, fokus mengimplementasikan transisi energi tetap terjaga.

"Untuk itu saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu negara yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi, menjadi energi terbarukan, energi bersih, green energy, mengurangi emisi karbon," ujar Prabowo.

Ia kembali membahas perihal kegiatan hari ini. Menurut Prabowo, sebuah pencapaian besar bisa meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan 18 Provinsi dalam satu hari. Total kapasitas pembangkit mencapai 3,2 gigawatt.

Hal itu sebuah lompatan besar di sektor kelistrikan. Meski demikian, masih ada beberapa hal yang harus dicarikan solusinya. Presiden mendengar laporan ribuan dusan belum terlistriki. Negara butuh Rp 48 triliun menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kalau Rp 48 triliun dibagi lima, berapa itu? Rp 9 triliun. Rasa-rasanya lima tahun kita bisa melakukan itu. Saya dapat laporan dari Menteri Keuangan, arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang. Alhamdulillah menghasilkan penghematan yang cukup besar sehingga bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran, dan akan mengagetkan dunia," tutur Prabowo.

Menurut Prabow, puluhan proyek besar yang mulai berproses pada tahun ini, menggunakan kekuatan sendiri. Ada perkembangan nyata. Menurut dia, setahap demi setahap, menuju apa yang dicita-citakan. Ia optimistis, target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai. Ia mendorong percepatan industrialisasi, juga hilirisasi.

Prabowo kembali mengucapkan terima kasih atas proyek besar yang siap beroperasi. Ia menilai, ini contoh jika semua stakeholder kompak, bekerja keras, target target apapun bisa dicapai.

"Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini tanggal 20 Januari 2025, saya Presiden Republik Indonesia resmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 provinsi," kata Prabowo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement