REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas merilis tiga nama warga Israel perempuan yang akan dibebaskan pada Ahad (19/1/2025) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza. Abu Obaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengidentifikasi ketiga tahanan tersebut sebagai Romi Gonen (24), Emily Damari (28), dan Doron Steinbrecher (31).
Sebelumnya, penyiar publik Israel, KAN, mengonfirmasi bahwa Hamas telah menyerahkan daftar warga Israel yang akan dibebaskan pada Ahad. Radio Angkatan Darat Israel sebelumnya turut melaporkan pada Ahad bahwa gencatan senjata di Gaza, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 8.30 pagi waktu setempat (06.30 GMT), tidak akan dimulai sampai daftar sandera yang akan dibebaskan diterima.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan bahwa mereka menegaskan kembali komitmennya terhadap ketentuan kesepakatan gencatan senjata. Mereka mencatat bahwa penundaan pengiriman nama-nama yang akan dibebaskan dalam gelombang pertama gencatan senjata disebabkan oleh alasan teknis dan logistik.
Hampir 47.000 orang telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 110.700 orang lainnya terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat. Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 untuk Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah tersebut.