REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) sejak Senin (6/1/2025). Setidaknya, terdapat 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang telah beroperasi menyediakan makanan gratis untuk para siswa di 26 provinsi.
Republika mencoba memantau pelaksanaan program MBG di SDN Susukan 01 dan 02, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Selasa (7/1/2025). Di sekolah itu, terdapat sekitar 755 paket MBG berisi nasi, tempe, telur orek, sayur wortel, dan jeruk, yang disediakan SPPG Ciracas untuk para siswa di sekolah itu.
Berdasarkan pantauan Republika, para siswa nampak antusias menyantap makanan yang dihidangkan. Mereka senang mendapatkan makan yang disediakan secara gratis, yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto itu.
"Senang. Makanannya enak," kata salah seorang siswa.
Antusiasme tidak hanya dirasakan oleh para siswa. Para orang tua juga merasa senang karena anak-anaknya bisa mendapatkan makan gratis di sekolah.
Salah satu orang tua siswa, Dina (34 tahun), menyambut baik program MBG. Menurut dia, program itu bisa mengurangi bebannya sebagai orang tua. "Senang. Buat ngurangin uang jajan sekolah," kata dia sambil menunggu anaknya pulang di depan gerbang sekolah.
Ada dua anak Dina yang saat ini sekolah di kompleks SDN itu. Anaknya yang pertama kini duduk di Kelas V, sementara yang paling kecil duduk di Kelas I.
Dalam sehari, ia harus mengeluarkan uang setidaknya Rp 25 ribu untuk memberi ongkos anak-anaknya, Rp 15 ribu untuk anaknya yang Kelas V dan Rp 10 ribu untuk anaknya yang Kelas I. Sementara, suaminya saat ini sedang tidak bekerja.
Karena itu, Dina sangat senang dengan adanya program makan gratis dari pemerintah. Pasalnya, program itu bisa mengurangi pengelurannya."Jadi bisa buat ditabung, soalnya suami saya enggak kerja. Saya kerja SPG," kata dia.
Ihwal menu makan, Dina mengatakan, anaknya sama sekali tidak masalah. Sebab, anak-anaknya doyan makan. "Kalau kemarin dapet daging, sayur asem. Anak saya mah senang-senang aja. Pada doyan makan," ujar Dina.
Ia berharap, program MBG itu dapat terus berlanjut. Mengingat, program itu dinilai sangat membantu untuk mengurangi beban masyarakat kecil.
Salah satu orang tua siswa lainnya, Imay (42), juga menyambut baik dilaksanakannya program MBG. Menurut dia, dengan adanya makan gratis di sekolah, anak-anaknya yang kini masih Kelas I dan Kelas VI di kompleks SDN itu jadi tidak lagi perlu jajan.
"Biasa jajan mulu, dikasih makan gratis, jadi berkurang. Dari kemarin anak senang," kata orang tua dua anak itu.
View this post on Instagram