REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyerukan penyelidikan penuh atas insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan. Sebanyak 38 orang tewas dalam insiden tersebut.
“Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan korban penerbangan Azerbaijan Airlines J28243. Kami berharap mereka yang terluka dalam kecelakaan itu segera puluh dan menyerukan penyelidikan penuh,” kata Juru Bicara NATO, Farah Dakhlallah, lewat akun X resminya, Kamis (26/12/2024).
Pesawat Azerbaijan Airlines J28243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, di pantai Laut Kaspia, pada Rabu (25/12/2024). Pesawat yang mengangkut 67 orang, termasuk awak, terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan tujuan Grozny, Chechnya.
Menurut otoritas Kazakhstan, sebanyak 38 orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara 29 lainnya berhasil selamat. Merespons kecelakaan itu, Azerbaijan menetapkan hari Kamis sebagai hari berkabung nasional.
Ketua Senat Kazakhstan mengatakan bahwa penyebab kecelakaan pesawat itu masih belum diketahui. Namun beredar informasi bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J28243 mengalami insiden setelah berbelok dari wilayah Rusia yang saat ini masih sibuk melumpuhkan serangan pesawat nirawak (drone) Ukraina.