Selasa 24 Dec 2024 07:35 WIB

Pengakuan 2 Agen Mossad Israel Ungkap Bagaimana Bom Pager Berhasil Kelabui Hizbullah

Bom pager targetkan para anggota Hizbullah Lebanon

Suasana selepas peledakan ratusan pager di Lebanon pada Selasa (17/9/2024). Bom pager targetkan para anggota Hizbullah Lebanon
Foto: AP Video
Suasana selepas peledakan ratusan pager di Lebanon pada Selasa (17/9/2024). Bom pager targetkan para anggota Hizbullah Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebuah wawancara CBS News dengan dua mantan agen Mossad Israel mengungkapkan rincian baru tentang rencana intelijen Israel untuk menargetkan pejuang Hizbullah dengan memasang ribuan pager dengan bahan peledak dan meledakkannya pada bulan September lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS News' 60 Minutes, dua agen Mossad yang memimpin operasi yang dijuluki Mossad sebagai "Operasi Pager", mengungkapkan bahwa rencana untuk menargetkan Hizbullah dengan alat komunikasi jebakan telah dimulai sejak 10 tahun yang lalu, dimulai dengan walkie-talkie jebakan.

Baca Juga

Para agen, dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/12/2024) yang tampil bertopeng dan disebut oleh saluran tersebut dengan nama samaran, mengatakan bahwa baterai perangkat tersebut dicurangi di fasilitas Mossad di Israel, dan mencatat bahwa intelijen Israel menciptakan serangkaian perusahaan fiktif yang kompleks secara internasional untuk mengembangkan dan mendistribusikan perangkat tersebut.

Hizbullah membeli lebih dari 16 ribu alat peledak ini dengan harga yang bagus, dan beberapa alat ini digunakan untuk melawan elemen-elemen Hizbullah pada 18 September, kata mereka, dengan catatan harganya tidak murah agar tidak menimbulkan kecurigaan partai.

Salah satu agen mengatakan bahwa Mossad mengetahui bahwa Hizbullah ingin membeli perangkat komunikasi dari Gold Apollo di Taiwan.

Pager Gold Apollo ramping dan mengkilap serta dapat dimasukkan ke dalam saku, tetapi tidak sesuai dengan rencana Mossad, yang menginginkan pager yang lebih besar agar dapat menempatkan bahan peledak di dalamnya, sehingga pada 2022 dia mulai mengembangkan pager jebakan yang lebih besar.

Dia berbicara tentang masalah selama pengembangan pager jebakan, terkait dengan ukurannya yang besar dan berat, serta kekhawatiran tentang meyakinkan Hizbullah untuk membelinya, dan mencatat diskusi antara dia dan kepala Mossad David Brennai tentang masalah ini.

Dia mengungkapkan bahwa Mossad kemudian mempromosikan pager tersebut melalui iklan palsu di YouTube, menggembar-gemborkan kelebihannya, menggambarkannya sebagai pager yang kuat, tahan debu dan air, serta daya tahan baterainya yang lama.

"Ini menjadi produk pager terbaik di dunia," kata agen tersebut, yang oleh CBS disebut sebagai Gabriel, dan menambahkan bahwa promosi pager tersebut membuat beberapa orang di luar Hizbullah ingin membelinya.

Dia menjelaskan bahwa Mossad menciptakan sebuah perusahaan cangkang di Hungaria untuk mengelabui Gold Apollo agar mau bekerja sama dengan mereka dalam memproduksi perangkat, yang sepenuhnya diproduksi oleh intelijen Israel, dan mencatat bahwa Mossad mempekerjakan "agen penjualan" di perusahaan cangkang tersebut untuk memasarkan perangkat yang telah di-upgrade.

BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris

CBS News dikritik karena menampilkan dua mantan agen Mossad sebagai pahlawan, setelah mereka memimpin operasi berdarah yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang di jalanan, pasar dan tempat-tempat umum.

Beberapa daerah di Lebanon mengalami ledakan pada tanggal 17 dan 18 September, ketika pager milik anggota Hizbullah meledak, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan orang lainnya, memberikan pukulan telak bagi partai tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement